Aktivis Gereja Jadi Korban Mutilasi
Yulius Alexander Matital, 25, menjadi korban mutilasi yang sebagian potongan tubuhnya ditemukan di Pekuburan Cina, Kebon Nanas, Jatinegara Jakarta Timur
Thursday, Jul. 7, 2005 Posted: 9:23:52AM PST
Yulius Alexander Matital, 25, menjadi korban mutilasi yang sebagian potongan tubuhnya ditemukan di Pekuburan Cina, Kebon Nanas, Jatinegara Jakarta Timur lapor Suara Pembaruan.
Hal itu dipastikan setelah orang tua angkat korban, yang minta tak disebutkan namanya, mengenali korban. Yulius dikenali berdasarkan ciri-ciri pada rambut, gigi, alis, mata, dan potongan celana jeans yang menempel di kakinya.
Yulius diculik sepulang dari sebuah misa di sebuah Gereja di Bekasi, Minggu, 3 Juli lalu. Menurut keluarganya, sekitar pukul 22.00 WIB, pemuda yang berasal dari Ambon itu sempat pulang ke rumah untuk berganti baju.
Aktivis penyanyi gereja itu pergi kembali hendak latihan koor. Namun secara tiba-tiba, sekelompok orang masuk ke dalam rumah dan menyergap Yulius.
Mereka pun menculik pemuda yang sehari-harinya bekerja sebagai pengrajin suvenir dari keong dan gantungan kunci itu. Pihak keluarga tak kuasa mencegah aksi barbar kelompok tersebut.
"Kita tidak tahu Yulius dibawa ke mana saat itu. Tahu-tahu, setelah kami cari-cari dan cek di RSCM, ia sudah menjadi mayat dengan tubuh terpotong-potong," ujar salah seorang anggota keluarganya dengan wajah nelangsa.
Kepada para wartawan, ia minta identitas diri dan keluarganya disembunyikan karena khawatir jadi sasaran aksi berikutnya kelompok preman tersebut.
Pihak keluarga menduga, penculikan dan pembunuhan Yulius terkait dengan kejadian yang menimpa aktivis gereja itu tiga hari sebelumnya. Saat itu, Ucok teman Yulius, yang juga tinggal serumah dengannya, dikeroyok puluhan preman hingga babak belur. Diduga, Minggu (3/7) malam itu, berandalan kota itu bermaksud mencari Ucok untuk menuntaskan dendam mereka. Namun, karena Ucok tidak ada, mereka menculik Yulius.
Pada hari Senin Yulius sudah ditemukan warga sekitar pekuburan Cina dengan tubuh terpotong-potong yang ditemukan oleh seorang penjual makanan.
Warga pun berdatangan ke tempat tersebut ingin melihat potongan-potongan mayat itu dan dilaporkan ke Polsek Jatinegara, Jakarta Timur.
Tim Polsek Jatinegara melakukan penelitian awal di TKP. Siangnya, tim gabungan dari Polsek Jatinegara dan Polres Jakarta Timur menyisir TKP dan melakukan penyelidikan rinci. Namun, tim tak berhasil menemukan potongan tubuh yang lain. Di TKP, polisi menemukan sebilah golok sekitar 500 meter dari tempat ditemukannya mayat.
Kasat Serse Polres Jakarta Timur, Thomas Widodo Rahino tidak yakin jika golok itu yang digunakan pembunuh menghabisi nyawa korban dan memotong-motong tubuhnya. Jika dilihat dari potongan tubuh, kemungkinan tubuh korban dipotong-potong menggunakan benda sangat tajam, bukan dengan golok tumpul yang ditemukan di sekitar TKP.
Kini pihak kepolisian akan mengembangkan kasus ini hingga para pelakunya berhasil ditangkap.
Nofem Dini
|