BERTAHAN HIDUP
Sunday, Apr. 9, 2006 Posted: 4:46:07PM PST
Bacaan : Filipi 3:1-11
Isaac Asimov menceritakan kisah penyeberangan di laut yang berombak besar. Selama penyeberangan, Pak Jones mabuk laut. Di saat yang sulit itu seorang pelayan yang ramah menepuk pundak Pak Jones sambil berkata, "Pak, kondisi seperti ini memang mengerikan. Tetapi ingatlah, tak pernah ada orang yang mati karena mabuk laut." Pak Jones mengangkat wajahnya yang pucat pasi, memandang pelayan yang penuh perhatian itu, "Nak, jangan berkata begitu! Justru pengharapan yang indah akan kematianlah yang membuat saya bertahan hidup."
Perkataan Pak Jones ini bukanlah sekadar ironi. Kata-katanya itu menggemakan perkataan Paulus kepada jemaat di Filipi. Ia mengatakan bahwa pengharapan yang indah akan kematianlah yang membuatnya terus bertahan (1:21). Namun demikian, ia tidak mencari pembebasan dari penderitaannya. Pengharapan Paulus berakar di dalam Kristus, yang telah mati di kayu salib bagi para pendosa, yang bangkit dari kubur pada pagi Paskah pertama, yang hidup di surga, dan yang suatu hari kelak akan membawa pulang Paulus ke hadirat-Nya.
Namun, bagaimana pengharapan untuk melihat Kristus, entah setelah kematian atau ketika Dia datang kembali, dapat membuat Paulus bertahan hidup? Pengharapan itu memberi makna pada setiap momen kehidupannya. Pengharapan itu memberinya alasan untuk hidup bagi Kristus. Itu juga memberinya semangat untuk memerhatikan sesama yang membutuhkan dorongannya. Paulus mengenal Kristus sebagai kehidupannya.
Ya Bapa, terima kasih atas Kristus yang telah bangkit. Dialah yang menjadi alasan bagi kami untuk hidup --MRD
MEREKA YANG SIAP UNTUK MATI ADALAH MEREKA YANG SANGAT SIAP UNTUK HIDUP
Sumber: sabda.org
|