Gerakan Peduli Pluralisme hari ini tidak jadi bertemu dengan Front Pembela Islam guna membahas soal isu-isu kebebasan beragama.
Dialog tersebut terutama terkait Hari Pembakaran Alquran Sedunia yang rencananya digelar pada 11 September mendatang, yang bertepatan dengan tragedi runtuhnya Menara Kembar World Trade Center di AS.
Sedianya, pertemuan akan digelar di Markas FPI pada pukul 17.00. Pada akhir pertemuan, rencananya akan ada pernyataan sikap bersama antara GPP dan FPI yang intinya mengecam aksi pembakaran Alquran itu.
Namun, berdasarkan keterangan Koordinator GPP Damien Dematra, pihak FPI membatalkannya pada hari Rabu pagi. "Batal dengan alasan pertemuan ini sudah ramai di Tweeter," kata Damien kepada Kompas.com, Rabu.
Pembatalan, kata Damien, disampaikan seorang petinggi FPI melalui komunikasi per telepon. Padahal, sekitar 10 orang pendukung GPP dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan, seperti Nadhlatul Ulama, Muhammadiyah, dan juga MUI, PGI, KWI, sudah siap untuk bertemu.
Kendati demikian, Damien mengatakan, GPP terus membuka komunikasi dengan FPI, dan kelompok-kelompok lainnya yang memiliki kepedulian mengenai isu-isu kebebasan beragama, khususnya terkait Hari Pembakaran Alquran Sedunia. Hingga saat ini, pihak FPI belum dapat dimintai konfirmasi soal pembatalan dialog damai ini.
Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menjadi pembicara kunci pada Konferensi "Catholic Theological Ethics in the World Church" pada 24-27 Juli 2010 di Trento, Italia. ...