Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menjadi pembicara kunci pada Konferensi "Catholic Theological Ethics in the World Church" pada 24-27 Juli 2010 di Trento, Italia. Syafii adalah satu-satunya perwakilan intelektual Muslim yang diminta menyampaikan materi soal tantangan etika global dalam perspektif Islam.
Siaran pers yang diterima Tempo dari Maarif Institute menyebutkan, Syafii bicara para sesi pembuka "Religions, Ethics, and Dialogues" pada Sabtu (24/7) kemarin, Tempo memberitakan.
Ia berbicara bersama Kardinal Bruno Forte yang juga Kepala Keuskupan Chieti-Vasto, Italia. Juga Profesor Mercy Amba Oduyoye dari Seminari Teologi Trinitas, Ghana.
Dalam materinya, Syafii menyampaikan kalau problema kemanusiaan global yang kian menghimpit rasa keadilan umat manusia menuntut para pemuka agama dari semua keyakinan untuk memikirkan kembali apa sesungguhnya pesan moral agama-agama.
"Apa yang menjadi kegelisahan kalangan gereja saat ini sama seperti yang sedang dialami umat agama lain, tidak terkecuali Islam. Kuncinya terletak bagaimana kita mau dengan lapang dada merajut kebersamaan dan kerja sama demi tegaknya keadilan dan kemanusiaan," kata Syafii.
Ketua penyelenggara konferensi James F. Keenan mengatakan kegiatan ini dilatarbelakangi pergulatan para teolog Katolik dengan konteks sosial-budaya yang berbeda dari satu tempat dengan yang lain.
"Ini sebuah tantangan bagi kalangan gereja bagaimana mengapresiasi pluralisme, membangun dialog dengan berangkat dari sekaligus melampaui budaya lokal, dan menjalin komunikasi di antara sesama gereja Katolik sedunia," kata Keenan.
Konferensi tersebut diikuti 600 teolog yang datang dari seluruh dunia dengan latar budaya yang sangat beragam. Tercatat enam orang peserta asal Indonesia.
Langkah simpatik para pimpinan gereja di Indonesia yang menyumbangkan Alquran kepada umat muslim melalui Pengurus Pusat Muhammadiyah dipuji Sutan Bathoegana , Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI. ...