200 Thn KAJ Prioritaskan Pelayanan Kesehatan
Thursday, Jun. 30, 2005 Posted: 1:58:44PM PST
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) memprioritaskan pelayanan kesehatan kepada kaum miskin pada peringatan 200 tahunnya, diberitakan UCA News lewat Mirifica.
KAJ merayakan peringatan 200 tahun mulai 15 Mei 2005 hingga 8 Mei 2007 dengan tema "Makin Setia Kepada Yesus, Makin Berbakti Kepada Masyarakat dan Bangsa."
Ensiklopedia Gereja Katolik Indonesia menyebutkan bahwa para pelayar Portugis memperkenalkan agama Katolik di wilayah Jakarta tahun 1522. Hierarki Katolik lokal dimulai dengan penunjukan Pastor Jacobus Nellissen sebagai Prefek Apostolik Batavia yang pertama pada 8 Mei 1807.
KAJ mencakup DKI Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Menurut data Biro Pusat Statistik tahun 2002, wilayah KAJ memiliki 411.036 umat Katolik atau 3,65 persen dari 11.273.865 penduduk. Umat Katolik berjumlah 1.238 tahun 1940 dan 277.808 tahun 1990.
Ignatius Surya Taruna, Sekretaris Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi KAJ, menyatakan 44 dari 56 paroki mempunyai klinik yang menekankan pelayanan kepada kaum miskin tanpa mempedulikan agama. Paroki itu mengelola klinik dengan bantuan umat yang merupakan dokter atau perawat, dan sejumlah apotek dan toko obat yang di antaranya milik umat Katolik, lapor UCAN.
Markus Leonard Supama, Sekretaris Panitia Peringatan 200 Tahun Gereja Katolik di Jakarta, menegaskan bahwa pemberian pelayanan kesehatan kepada kaum miskin di daerah ibukota merupakan prioritas dari berbagai kegiatan untuk memperingati 200 tahun KAJ. Bagi paroki-paroki yang tidak mempunyai klinik, Supama berjanji akan menyediakan klinik mobil tidak hanya umat paroki tapi juga seluruh masyarakat.
Kesenjangan sosial ekonomi yang semakin lebar dalam masyarakat mendorong Gereja lokal "untuk berbaur dengan masyarakat dan menunjukkan solidaritas terhadap sesama," kata Supama. Panitia juga berencana membantu orang-orang miskin yang ingin mengelola usaha kecil dengan memberi mereka gerobak toko untuk menjual produk atau jasa mereka.
Menurut buku kerangka acuan peringatan, tujuan peringatan itu adalah "membuat umat Katolik semakin sadar, tahu, dan mensyukuri sejarah karya keselamatan Allah di Gereja KAJ." Peringatan itu juga bertujuan untuk mendorong umat Katolik agar semakin terlibat dalam semua kegiatan Gereja sehingga kehadiran Gereja di wilayah-wilayah yang termasuk dalam lingkup KAJ menjadi semakin berarti.
Semua kegiatan akan diadakan tidak hanya di lingkup keuskupan agung tapi juga di lingkup paroki, kelompok kategorial, lembaga-lembaga karya (kesehatan, pendidikan, dsb), dan tarekat/kongregasi. Panitia menekankan bahwa gema peringatan dan kegiatan itu harus benar-benar dirasakan oleh umat di lapisan paling basis (keluarga dan lingkungan), tidak hanya antara pemuka umat, dan khususnya kaum miskin dan tertindas.
Ketua panitia peringatan, Pieneke Mariana Sutandi, mengatakan peringatan itu merupakan saat untuk menantang umat Katolik untuk terlibat dalam kehidupan sosial sebagai "perwujudan cinta mereka akan Yesus."
Eva N.
|