Kelompok HAM Kristiani bergabung bersama para tokoh-tokoh terkenal dan pemimpin dunia, Rabu (27/5) kemarin guna menyerukan pembebasan bagi pemimpin pro-demokrasi Birma, Aung San Suu Kyi, dan semua tahan politik negara.
Christian Solidarity Worldwide (CSW) yang berbasis di Inggris bergabung dengan para tokoh terkenal seperti George Clooney, David Beckham, Daniel Craig, dan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown serta beberapa NGO-NGO Untuk menunjukkan kepada dunia luas kekejaman berupa penahanan terhadap seorang penerima Nobel Perdamaian.
Suu Kyi telah berada dalam tahanan rumah sejak 13 tahun lalu dari 19 tahun masa tahanan, dan baru-baru ini ada seorang warga negara Amerika yang berusaha untuk mematahkan syarat-syarat pemeriksaan pengadilan atas penahan dirinya. Ada sekitar 64 surat yang dialamatkan ke situs www.64forsuu.org yang mana 64 surat tersebut dikirimkan ke situs tersebut kemudian nantinya akan dikirim kepada Suu Kyi pada hari ulang tahunnya yang ke-64 pada 19 Juni mendatang.
“Kami sangat gembira sekali dapat ikut bagian dalam kampanye terbuka ini. Kami menghimbau kepada setiap orang untuk meluangkan waktu selama lima menit guna menghimpun sebanyak “64” dukungan bagi Aung San Suu Kyi, dan menunjukkan kepadanya bahwa dia tidak dilupakan,”kata pemimpin tim CSW Asia Timur, Benedict Rogers.
“Sekalipun Aung San Suu Kyi terbukti tidak bersalah atas tuduhan yang ditujukan kepadanya, namun oleh rezim militer, dirinya tetap dipenjarakan,”tegas Rogers. Namun demikian dengan alasan apapun juga, kelompok militer diktator tidak boleh menahan tawanannya secara terus menerus, kami berharap untuk dapat melihatnya kembali bebas.
Siapa saja bisa mengupload pesan video, teks, gambar atau melalui pesan twitter untuk memberikan dukungan kepada Aung San Suu Kyi melalui situsnya.
Situs tersebut telah diluncurkan pada (27/5) bertepatan dengan tanggal berakhirnya tahanan rumah atas dirinya, menurut keterangan rezim Birma.
Selama beberapa dasawarsa, kelompok junta militer telah menekan demokrasi dan membunuh ribuan penduduk sipil yang berani memprotes mereka. Suu Kyi, yang telah dipilih oleh penduduk Birma untuk memimpin negara tersebut, merupakan salah seorang diantara banyak tahanan politik yang ditahan karena pandangan politik yang mereka miliki.
Kelompok Junta juga melakukan penganiayaan terhadap kelompok minoritas-minoritas etnis, menyisir seluruh desa. Militer bersenjata juga seringkali melakukan penyerangan secara brutal terhadap penduduk desa Karen, Karenni, dan sebagian penduduknya adalah Kristiani serta sering memperkosa kaum wanita.
Birma, yang juga dikenal sebagai Myanmar, masuk dalam daftar “negara-negara yang mendapat pengawasan khusus” oleh Departemen Negara Bagian AS untuk pelanggaran luar biasa dan sistematik terhadap kebebasan beragama.
Pemeriksaan pengadilan terhadap seorang pria Kristen Uyghur ditetapkan mulai Selasa, hampir 19 ...