Battle Cry, salah satu reli pemuda Kristiani terbesar di dunia, menarik lebih dari 25.000 orang ke AT&T Park di San Francisco minggu lalu, dengan tujuan untuk membimbing anak muda menjauh dari budaya popular yang menurut penyelenggara diglamori oleh narkoba, kekerasan dan seks.
Sebagai sebuah inisiatif yang didasari oleh Teen Mania, salah satu organisasi pemuda terbesar di dunia yang bermarkas di AS, penemunya Ron Luce mengatakan peristiwa itu diharapkan akan menginspirasi sebuah "pemberontakan berbalik" melawan pengaruh-pengaruh korup semacam itu.
"Ini lebih dari hanya sekedar perang rohani," kata Luce, 44, "Ini adalah perang budaya."
Reli yang juga akan diadakan di Detroit dan Philadelphia, menampilkan band-band rock Kristiani seperti Toby Mac, Delirious?, Jeremy Camp, Pillar, Cross Movement, dan Groovaloos.
Pembicara pada event dua hari itu termasuk Ron Luce, Pastor Jack Hayford, dan Steve Saint, yang ayahnya Nate Saint merupakan salah satu pria muda yang terbunuh di hutan Equador oleh Indian Waodani saat berusaha memberitakan injil. Kisah Saint menjadi sumber bagi film End of the Spears.
Luce mencatat bahwa dia mempunyai kesempatan yang unik untuk berbagi jalan kesembuhan kepada jutaan anak muda yang bingung dan terluka melalui Yesus Kristus. "Saya pernah melihat yang terburuk dari segala yang paling buruk saat saya melakukan perjalanan...dan saya tahu bahwa tidak ada yang diluar jangkauan tangan kasih Allah," tulisnya di Battle Cry for a Generation, buku yang memicu diadakannya acara tersebut. "Tapi tidak pernah sebelumnya saya merasa terpanggil oleh bunyi alarm, sebuah panggilan untuk mengangkat tangan dalam pertempuran di milennium yang baru."
Sementara itu, pejabat San Francisco mengutuk acara tersebut karena "tindakan provokasi" oleh organisasi "anti gay, "anti pilihan" yang bertujuan "secara negatif mempengaruhi politik di kota di Amerika (San Fransisco, red) yang paling toleran dan paling progresif."
Senator Mark Leno dari Francisco mengatakan kepada pemrotes bahwa walaupun fundamentalis seperti itu kecil jumlahnya, "mereka bising, mereka menjengkelkan, mereka menjijikkan dan mereka harus keluar dari San Francisco."
Luce mengatakan ini adalah yang pertama kalinya acaranya dikutuk secara resmi.
Scott Thompson, seorang youth pastor yang menghadiri pertemuan pada hari Jumat, menyangkal adanya agenda politik.
"Saya tidak berada disini untuk membenci siapapun," katanya. "Ini bukan mengenai Bush atau gay atau hal lain selain ada di sini untuk menyembah bersama-sama."
Dipompa oleh iman, mereka yang menghadiri "Battle Cry for a Generation" mengadakan reli dan berdoa untuk kembali ke masa dimana seks remaja, penggunaan narkoba dan alkohol dan pornografi "tidak keren."
Acara itu disiarkan oleh TBN pada malam Sabtu untuk disaksikan pemirsa di seluruh dunia dan diakhiri dengan sebuah altar call, yang direspon sekitar 2.500 orang.
Berita Presiden Amerikas Serikat Barack Obama memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian Jumat lalu menghasilkan reaksi kebingungan di seluruh dunia - mulai ...