Sambil menangis Fathima Rifqa Bary, 17, dipeluk pekerja sosial Maxine Kisimbi dalam sebuah sidang dihadapan Hakim Daniel Dawson di Orlando, Florida, Kamis, 3 September 2009. (Foto: AP Images / Ricardo Ramirez Buxeda, Pool)
Ayah dari remaja pelarian yang berpindah iman mengajukan pengaduan kriminal terhadap pendeta dari Orlando, Senin, yang menampung putrinya selama lebih dari dua minggu sebelum dibawa ke perlindungan negara bagian Florida.
Mohamed Bary mengirim surat ke Departemen Kepolisian Orlando mengklaim putrinya, Rifqa, "diindoktrinasi dan dipaksa" oleh pemimpin Gereja Revolusi Global di Orlando, Amerika Serikat, dan "disembunyikan" oleh pendeta gereja, Blake dan Beverly Lorenz.
Menanggapi keluhan, hakim yang mengawasi pertikaian antara Rifqa dan orangtuanya berkata tidak seorangpun anggota dari keluarga Lorenz dapat mengunjungi remaja berusia 17 tahun yang kabur dari rumah itu, yang saat ini berada di bawah pengawasan Departemen Anak dan Keluarga Florida. Meskipun kedua pendeta itu telah dilarang bertemu Rifqa, sebelum perintah, anak-anak mereka diizinkan untuk mengunjunginya.
Sedangkan Rifqa, Hakim Daniel Dawson mengatakan Senin bahwa remaja dari Ohio itu akan tinggal di Orlando untuk saat ini.
Dawson juga mengatakan bahwa ia ingin berbicara dengan seorang hakim Ohio untuk mencari tahu siapa yang memiliki yurisdiksi atas kasus ini.
Kasus yang sudah rumit ini, yang melibatkan keluarga minoritas dan bukan warga negara AS, menjadi lebih kompleks hari Senin ketika orangtua mengajukan mosi untuk sidang perwalian dipindahkan ke Columbus, Ohio, tempat tinggal keluarga mereka.
Roger Weeden, pengacara dari ibu Rifqa, Aysha Bary, berargumen kasus ini harus pindah ke Ohio karena semua saksi - dari saudara sampai guru - ada di sana, seperti diberitakan Orlando Sentinel.
Sudah sebulan sejak pertama Rifqa Bary mencuat di berita nasional di Amerika Serikat setelah lari dari rumahnya di Ohio ke Florida karena takut akan dibunuh ayahnya karena pindah ke Kristen.
Setibanya di Orlando pada bulan Juli, Rifqa ditampung oleh pendeta evangelis Blake dan Beverly Lorenz, yang ia temui lewat sebuag kelompok doa di Facebook. Mereka menampung dia di rumah mereka sampai orangtuanya melaporkan dia telah hilang dan akhirnya ditemukan pihak berwenang.
Sementara Rifqa berpendapat bahwa hidupnya berada dalam bahaya, keluarga Bary dengan tegas membantah pernah mengancam putri mereka tentang iman Kristen-nya, dan Mohamed Bary mengatakan dalam wawancara bahwa ia akan mengizinkan Rifqa mempraktekkan imannya di rumahnya.
Orangtua remaja itu ingin anak perempuan mereka dikembalikan ke Ohio, tapi Rifqa ingin tinggal di Florida sampai ia berusia 18 tahun depan.
Pada sidang hari Senin, Rifqa memegang Alkitab - yang biasa dilakukannya di sidang dengar pendapat - dan dilaporkan tidak mengatakan apapun selain namanya ketika diminta, menurut Orlando Sentinel. Orangtuanya tidak hadir di pengadilan, tapi mendengarkan melalui telepon.
Sidang pengadilan lain di Florida ditetapkan Oktober 13, sementara sebuah sidang lain di Ohio ditetapkan Oktober 27.
Stop the Traffik dan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan memobilisasi kaum muda dalam sebuah kampanye global untuk mengakhiri perdagangan manusia. ...