Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutannya pada Peringatan Hari Pers Nasional 2009, Senin (9/2) kemarin di Gedung Tenis Indoor Senayan, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)
Para undangan yang hadir dalam Peringatan Hari Pers Nasional 2009. (Foto: Kristiani Pos)
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutannya pada Peringatan Hari Pers Nasional 2009, Senin (9/2) kemarin di Gedung Tenis Indoor Senayan, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)
Peringatan Hari Pers Nasional ke-63 diperingati secara sederhana dengan dihadiri para insan Pers nasional, para loper dan agen Koran, mahasiswa dan para pejabat negara yang juga ikut memeriahkan acara Peringatan Hari Pers Nasional yang diadakan Senin (9/2) kemarin di Gedung Tenis Indoor, Jakarta.
Acara Peringatan Hari Pers Nasional 2009 ini mengusung tema Kemerdekaan Pers Dari dan Untuk Rakyat juga dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri dan tamu undangan lainnya.
Rangkain kegiatan dalam rangka Hari Pers Nasional juga dimeriahkan oleh berbagai kegiatan yang pendahuluan antara lain gerak jalan yang diikuti oleh sekitar 120 regu yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat yakni para loper dan agen Koran, KONI, lembaga-lembaga negara, partai politik.
Kegiatan lainnya yang digelar meliputi Konvensi Nasional bidang ekonomi dan Pemilu.
Dalam sambutannya Ketua Umum PWI Pusat, Margiono melaporkan bahwa kehidupan Pers Nasional secara keseluruhan dinilai baik dilihat dari segi perkembangan bisnis dan profesionalisme dalam praktik berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat.
Tuntutan atas kemerdekaan Pers dinilai sangat tinggi, ujarnya.
Dalam perayaan Hari Pers Nasional kali ini panitia HPN juga memberikan sejumlah penghargaan sebagai bagian dari kesadaran masyarakat Pers untuk mengapresiasi tindakan yang dapat mengembangkan kehidupan Pers yang profesional untuk kepentingan masyarakat.
Ada 4 kategori penghargaan yang diberikan pada malam puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2009 ini yakni: pertama adalah penghargaan Adinegoro yang merupakan penghargaan yang secara rutin diberikan pada setiap Hari Pers tiap tahunnya.
Kedua adalah kategori penghargaan spirit jurnalisme,yakni karya jurnalistik yang tidak terbatas kapan pun waktu penulisannya dan lebih menekankan pada semangat jurnalistik yang profesional penulis yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat melalui karyanya.
Penghargaan yang ketiga adalah Medali Emas Kemerdekaan Pers yang merupakan medali emas penghargaan tertinggi yang diberikan oleh masyarakat Pers kepada pejabat publik yang memiliki pengaruh yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kehidupan Pers yang sehat dan bertanggungjawab.
Yang keempat adalah penghargaan kepada institusi publik yang juga memiliki pengaruh yang sangat luas dalam masyarakat atas jasa-jasanya terhadap kemerdekaan pers terutama dalam menggunakan dan memakai pola UU Pers dalam menyelesaikan masalah-masalah jurnalistik.
Para penerima hadiah penghargaan tersebut yakni: Penghargaan Jurnalistik Adinegoro selama tahun 2008 diberikan kepada Moh. Noer, sedangkan penghargaan anugerah spirit jurnaslime diberikan kepada Dahlan Iskak.
Medali emas kemerdekaan pers diberikan kepada TNI yang dinilai sebagai lembaga selama tahun 2008 paling banyak menggunakan hak jawab dalam menanggapi kasusnya berkaitan dengan penyelesaian di media massa.
Sedangkan anugerah Darma Kemerdekaan Pers diberikan kepada Dr.H. Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam Deklarasi penjaminan Kebebasan Pers dinyatakan bahwa Kemerdekaan Pers harus diwujudkan sebagai amanah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia serta Kemerdekaan Pers dari dan untuk rakyat harus sinergis menghormati UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Pemberian penghargaan oleh masyarakat Pers merupakan salah satu bentuk apresiasi insan Pers yang menyatakan bahwa Kemerdekaan Pers dari dan untuk rakyat perlu memberikan penghargaan kepada sosok individu dan lembaga atau individu menghormati kemerdekaan Pers melalui mekanisme hak jawab sesuai dengan UU No.40 Pasal 5 Tahun 1999.
Dalam sambutannya Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung mengucapan selamat hari Pers Nasional kepada seluruh insan Pers di tanah air. Dalam sambutannya pada Hari Pers tahun lalu Presiden menyampaikan apresiasinya kepada Pers dan dunia media massa yang berperan serta dalam memekarkan kehidupan demokrasi di Indonesia.
Dalam paparannya Presiden juga menyampaikan aplikasi kemerdekaan Pers yakni bagaimana kita membangun harmoni dan keseimbangan antara freedom dan rule of law antara kebebasan dan tegaknya pranata hukum maupun pranata sosial. Selain itu Presiden juga menekankan agar idealisme Pers harus tetap ditegakkan meskipun terkadang kompetisi dalam krisis dunia dan media massa juga tinggi.
Kehidupan Pers merupakan bagian dari kehidupan demokrasi,”tegasnya.
Topik sambutannya dalam Hari Pers Nasional tahun ini adalah mengenai Pers, Demokrasi dan Pemilihan umum, yang mana Presiden mengemukakan konsep tentang kebenaran kecil dan kebenaran besar sebagaimana yang diajarkan oleh salah seorang guru Konghucu.
Dalam Pemilu nanti siapa pun Capres dan Cawapres yang akan terpilih itu merupakan suatu kebenaran kecil sedangkan kebenaran yang besar adalah Pemilu di Indonesia harus berjalan secara aman, tertib dan damai jujur, adil dan demokrasi yang dapat membawa martabat bangsa di masa depan,”katanya.
Diakhir sambutannya Presiden mengajak insan Pers dan berbagai pihak untuk dapat mengaplikasikan konsep kebenaran kecil dan kebenaran besar dalam kehidupan demokrasi di Indonesia.
JAKARTA – Kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat ini mengkhawatirkan mendapat perhatian dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari ...