Presiden Dewan Kepausan Dialog Antar-agama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue/PCID) Vatikan, Kardinal Jean-Louis Tauran menyampaikan pesannya saat kunjungannya ke Unika Atmajaya Jakarta, Jumat (27/11). (Foto: Kristiani Pos)
Para akademisi Unika Atmajaya Jakarta mendengarkan pesan yang disampaikan oleh Kardinal Jean-Louis Tauran dalam kunjungannya ke Unika Atmajaya Jakarta, (27/11). (Foto: Kristiani Pos)
Foto bersama pimpinan dan taff Dosen Unika Atmajaya Jakarta bersama Kardinal Jean-Louis Tauran, (27/11). (Foto: Kristiani Pos)
JAKARTA – Selepas kunjungannnya ke kantor Persekutuan Gereja-Gereja (PGI), Kardinal Jean-Louis Tauran (66) bertemu dengan para akademisi civitas akademika Universitas Katolik Atmajaya Jakarta yang merupakan salah satu dari 16 universitas Katolik di Indonesia.
Dalam pesannya, Kardinal Tauran mengimbau agar para intelektual menyiapkan diri untuk tugas mengembangkan dialog antaragama.
“Saat ini, musuh dialog adalah ketidaktahuan (ignorance). Maka, di sinilah peran para intelektual (Kristen) menjadi sangat penting. Para intelektual harus mampu memberi penjelasan mengenai iman dan agama mereka. Hanya melalui keteguhan iman tersebut, sebuah dialog antaragama bisa berhasil. Saya mengharapkan universitas (Atmajaya) mampu mendidik kaum intelektual yang mampu menggabungkan secara benar ilmu dan imannya,” demikian ungkap Kardinal Tauran saat memberi kuliah umum bertajuk “The Role of Universities Interreligious Dialogue” kepada ratusan mahasiswa dan dosen universitas Atmajaya pada Jumat siang (27/11).
Selain itu, Kardinal Tauran yang saat ini menjabat seagai Presiden Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) menjelaskan makna dan tanggungjawab dialog antaragama di kalangan para intelektual. “Dialog antaragama adalah sebuah undangan untuk menemukan tanda kehadiran Allah pada kemanusiaan,” demikian salah satu pokok yang ditegaskan oleh Kardinal Tauran.
Kunjungan diakhiri dengan saling bertukar cindera mata dan berfoto bersama. Setelah jadwal acara yang padat di Jakarta, Kardinal Tauran akan mengunjungi Bali, yang menjadi kebanggaan pariwisata Indonesia.
Hari terakhir lawatan Kardinal Tauran dijadualkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI, DR. R.M.Marty M. Natalegawa, di Wisma Pancasila untuk sebuah acara diskusi bersama. Setelah itu, Kardinal Tauran akan berkunjung ke Istana bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Lembaga Kepausan untuk Dialog Antar-agama adalah sebuah lembaga yang bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan dialog antaragama berdasar semangat Konsili Vatican II (1962-1965), khususnya berdasarkan deklarasi Nostra Aetate (1965). Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) didirikan pada tahun 1964 oleh Paus Paulus VI (1897-1978). Awalnya, lembaga itu bernama Sekretariat untuk Non-Kristiani. Namun kemudian pada tahun 1988, nama itu diganti menjadi Pontifical Council for Interreligious Dialogue.
Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Timika Mgr John Philip Saklil Pr memprihatinkan pendidikan anak-anak asli Papua terutama suku Kamoro di yang kurang mendapat perhatian serius orang tua dan pemda setempat. ...