Padang - Lebih dua ribu korban tsunami di Mentawai, Sumatera Barat akan merayakan Natal di pengungsian karena hunian sementara (huntara) yang dibangun belum selesai.
Huntara yang dibangun Badan Nasional Penagguangan Bencana di Pagai Utara baru selesai 200 unit, sementara PMI baru menyelesaikan 15 unit huntara di Pagai Selatan. Huntara untuk korban tsunami di Sipora Selatan, bahkan belum dibangun.
Wakil Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengatakan, saat ini masih banyak persoalan yang dihadapi korban tsunami di Mentawai. “Walaupun dalam tiga hari ini sekitar 200 keluarga sudah bisa tinggal di hunian sementara, tetapi persoalan tidak selesai sampai di situ, bagaimana biaya hidupnya setahun ke depan, mata pencariannya, tempat pendidikan, sanitasi, ini yang harus dipikirkan,” kata Yudas Sabaggalet, Rabu (22/12).
Ia mengatakan, terlambatnya pengerjaan hunian sementara PMI yang direncanakan 516 unit karena kayu yang digunakan PMI baru ditebang di dekat lokasi huntara, sementara huntara di Sipora Selatan, belum dibangun BNPB karena masih ada persoalan tempat relokasi yang tidak disetujui warga.
Yudas memastikan walaupun korban tsunami Mentawai harus merayakan Natal dan Tahun baru di tenda pengungsian, mereka tidak akan kekurangan makanan karena beras untuk korban tsunami sudah didistribusikan.
“Minggu lalu sudah masuk KRI membawa beras 80 ton serta bahan makanan lain, ini sudah sidistribusikan pada pengungsi, sehingga untuk Natal dan Tahun Baru ini kebutuhan logistik cukup,” kata Yudas Sabagggalet.
Sumber :tempointeraktif
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada perayaan Natal Nasional 2010 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (27/10/2010) menegaskan, ...