Bogor - Lembaga yang lahir dari enam agama di Bogor, Badan Sosial Lintas Agama, mengimbau kepada seluruh umat beragama untuk saling menghargai satu sama lain.
Ketua Badan Sosial Lintas Agama H. Zaenal Abidin meminta pemerintah daerah dan pusat untuk segera menyelesaikan masalah Gereja Kristen Indonesia Yasmin. ''Kami merasa malu di negara Pancasila, masih terjadi hal-hal semacam ini,'' kata Zaenal di Sekretariat Badan Sosial Lintas Agama Jalan KH. Abdullah Bin Nuh, Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Minggu (26/12).
Ia juga menyampaikan, supaya kedua belah pihak dapat menahan diri dalam menyikapi masalah tersebut. Badan Sosial Lintas Agama mengajak semua umat manusia untuk saling menghargai satu sama lain. ''Karena dalam kebersamaan itu indah, maka akan lebih indah lagi kebersamaan dalam perbedaan,'' Zaenal.
Ia berharap supaya semua pihak menghormati proses hukum yang tengah berjalan.
Kalau memang ada proses hukum yang masih harus diselesaikan, kata Zaenal, segera diselesaikan. ''Jangan sampai menimbun api dalam sekam, mari kita hormati proses hukum,'' katanya.
Diakui Zaenal, pihaknya hanya sebatas mengimbau pemeluk agama. Untuk masalah GKI, ia menyarankan agar kembali pada proses hukum. ''Dalam hal ini Pemkot yang lebih berwenang. Namun kita berharap masyarakat yang beragama kalau memang permasalahan hukum sudah selesai, untuk menghormati proses hukum... Kenapa orang yang akan beribadah dihalang-halangi. Berdirinya Indonesia bukan salah satu agama, namun NKRI,'' kata Zaenal.
Sementara itu salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Slamet Wijaya SE. MM yang meninjau ke lokasi, menyampaikan konflik yang terjadi sekarang mengindikasikan ada upaya memecah belah umat beragama. ''Indonesia merupakan negara NKRI, tidak sepantasnya terjadi konflik seperti yang terjadi sekarang,'' kata dia.
Ia berharap jangan sampai satu agama mendiskreditkan agama lain. ''Negara menjamin umat beragama, itu jelas undang-udang mengatakan,'' terangnya.
Menurutnya, lokasi GKI sendiri jauh dari pemukiman. Ia khawatir ada aktor di balik layar yang mensponsori kejadian itu. ''Mari kita sama - sama bicara dengan kepala dingin untuk mencari solusi, karena kita semua satu bangsa,'' ujar Slamet.
Semalam, puluhan massa mengepung GKI Yasmin. Massa memprotes terkait izin mendirikan bangunan GKI tersebut. Pihak GKI sendiri menyatakan mereka sudah mengantongi izin mendirikan bangunan.
Sumber : tempointeraktif
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada perayaan Natal Nasional 2010 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (27/10/2010) menegaskan, ...