Brian Cox/Koordinator SPH Internasional, Gregg Fraddegon/Kepala Sekolah Kindergarden, Amy Jungemann/Kepala Sekolah SPH Karawaci dan Nick Combes/ Kepala Sekolah SPH Sentul berfoto bersama dengan menunjukkan maket gedung SPH KEmang Village, Sabtu (7/11) di Kemang Village, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)
Acara Konferensi Pers Launching SPH Kemang Village, Sabtu (7/11) di Kemang Village, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)
Brian Cox, Koordinator SPH Internasional bersama dengan jajaran Kepala Sekolah SPH lainnya secara simbolis membunyikan lonceng bersama tanda peresmian SPH Kemang Village yang baru. Sabtu (7/11) di Kemang Village, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)
JAKARTA – Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan berkulitas terbukti mampu mencetak manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi di masyarakat. Tidak heran bila banyak orangtua yang memilih menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi.
Melihat fenomena tersebut, Sabtu, (7/11/2009) Sekolah Pelita Harapan (SPH) bertaraf Internasional kembali memperlebar sayapnya dengan membuka Sekolah Pelita Harapan (SPH) baru yang berlokasi di Kemang Village, Jakarta.
Salah satu alasan yang melatarbelakangi berdirinya Sekolah Pelita Harapan adalah karena melihat banyaknya orangtua yang cenderung memillih menyekolahkan anaknya ke luar negeri dengan asumsi, jika ada sekolah berkualitas dan bertaraf internasional di dalam negeri, tentunya tidak perlu lagi harus jauh-jauh ke luar negeri untuk belajar.
Berdasarkan Keputusan Suku Dinas Pendidikan Kotib Jakarta Selatan No. 1267/1851, Sekolah Pelita Harapan akan dibuka di Kemang Village pada Agustus 2010 mendatang. Sekolah yang diperuntukkan bagi warga Jakarta dan keluarga ekspatriat ini sekaligus juga merefleksikan model SPH Lippo Village yang memiliki standar kualitas yang tinggi.
Seperti halnya SPH lainnya di Lippo Village, Sentul City,Lippo Cikarang dan Pluit, SPH Kemang Village juga mendasarkan pada pendidikan Kristen yang akan membantu para siswa untuk menentukan tujuan hidup yang jelas dan meletakkan panduan untuk karakter dan etika yang baik.
Brian Cox selaku Koordinator seluruh SPH Internasional pada acara launching sekolah baru tersebut mengatakan dengan jelas bahwa pendidikan harus berfokus pada pencarian akan kebenaran dan keinginan untuk menerapkan kebenaran tersebut dalam setiap aspek kehidupan.
“Sekolah memiliki peranan besar dalam perkembangan karakter, sikap dan pola pikir generasi muda,” ujar Brian.
Sekolah baru tersebut nantinya akan didirikan di area seluas 17.000 m2 dengan investasi yang tak tanggung-tanggung sebesar US$ 50.000.000 untuk pembagunan gedung dan perlengkapan sekolah termasuk ruangan kelas serta fasilitas penunjang pendidikan lainnya yang dibutuhkan untuk pendidikan berkualitas tinggi abad 21.
Dengan tekad untuk menghasilkan pemimpin dengan sudut pandang Alkitabiah yang akan memberikan kontribusi positif bagi Indonesia, SPH Kemang Village memiliki visi untuk menghasilkan pemimpin yang memiliki kebenaran yang sejati, iman dalam Kristus dan memiliki Karakter Kristus serta misinya mencetak pemimpin yang melayani dengan sudut pandang Alkitab sesuai dengan Ke-Kristenan. Memberikan pendidikan berkualitas dan mencetak pemimpin yang memiliki integritas dan memiliki jiwa melayani serta tidak egois.
Di setiap tingkatnya para siswa juga akan dilibatkan dalam program sosial nyata yang membantu para siswa dapat menerapkan secara langsung kepedulian serta sikap melayani kepada sesama dan lingkungan di sekelilingnya.
Ditargertkan sekolah tersebut akan mampu menampung sebanyak 1.200 siswa dari tingkat K1-K3 (TK) sampai kelas 12 (3 SMU). Dan pada permulaannya diharapkan dapat merekrut 300-400 siswa TK sampai grade 9 (3 SMP) pada bulan Agustus mendatang.
Dengan porsi siswa asing 30-35 persen dan 80 persen guru yang direkrut secara internasional merupakan cerminan keinginan untuk menjadikan sekolah ini berstandar Internasional yang berkualitas tinggi.
Dave Michel, selaku Kepala Sekolah yang baru mengatakan akan terus menggunakan International Baccalaureate Diploma di kelas 11 dan 12, karena diyakini bahwa program tersebut adalah program pra-universitas dengan kualitas yang terbaik yang diterapkan di seluruh dunia. Kurikulum yang akan diterapkan menggunakan kurikulum Cambridge baik di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.
Bukan hanya kualitas pendidikan serta sarana prasarana pendukung yang berkualitas yang ditawarkan oleh sekolah ini, tetapi masalah keselamatan (safety) juga menjadi perhatian, yang mana sekolah menjanjikan konstruksi bangunan gedung sekolah menggunakan standar sangat tinggi dan standar ketahanan terhadap gempa.
Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Timika Mgr John Philip Saklil Pr memprihatinkan pendidikan anak-anak asli Papua terutama suku Kamoro di yang kurang mendapat perhatian serius orang tua dan pemda setempat. ...