Anglikan Menekankan Kembali Keunikan Kristus
Friday, Feb. 13, 2009 Posted: 5:54:17PM PST
Gereja Inggris menegaskan kembali komitmennya untuk menyebarluaskan kepada semua orang beragama bahwa tidak satupun selain Alkitab yang menyatakan Yesus Kristus sebagai satu-satunya penyelamat.
Suatu gerakan yang diluncurkan oleh Sinode Umum –majelis legislatif– yang melibatkan para uskup dalam penyusunan garis pedoman baru atas keunikan Kristus dalam banyak-kepercayaan di Britania dan untuk memberikan contoh perbuatan baik “dengan membagikan Injil keselamatan yang hanyalah melalui Kristus satu-satunya” kepada orang-orang yang berbeda kepercayaan dan siapa pun juga.
Gerakan tersebut, diresmikan Rabu lalu, dan ditanggapi oleh seorang anggota, Paul Eddy yang mengatakan bahwa gerakan tersebut tidaklah menetapkan kelompok kepercayaan tertentu sebagai sasarannya.
“Akan tetapi gerakan ini berbicara mengenai mensharingkan tentang Yesus Kristus kepada orang lain yang berbeda agama dan kepada siapa pun juga, termasuk di negara yang yang sebagian besar penduduknya atheis dan kepada siapa pun yang memerlukan contoh yang baik.”
Uskup Rochester, Rt. Rev Michael Nazir-Ali, mengatakan bahwa Kristiani mempunyai kewajiban untuk menjadi saksi transformasi kasih Kristus kepada semua orang.
“Kita jangan menjadikan siapa pun sebagai targetnya, akan tetapi tidak seorang pun yang dikecualikan,”ujarnya.
Andrew Dow, seorang pendeta di Cheltenham, memperingatkan agar tidak memposisikan uskup dalam “suatu teologia sempit atau doktrin Ofsted.
“Tentu saja kami ingin mengetahui apa yang menjadi pemikiran mereka. Akan tetapi mengapa hanya mereka saja? Ini adalah untuk semua gereja-kaum awam, imam dan uskup-agar dapat menggumulkannya dengan jernih.”
Dow mengatakan kepada Sinode bahwa Gereja perlu memperbarui kembali keyakinannya kepada Yesus sebagai satu-satunya penyelamat. "Kita perlu memperbarui syaraf kita.” Kita perlu membantah suatu kebohongan yang mengatakan bahwa untuk menjadi penginjil haruslah seorang yang taat beragama atau seorang fanatik fundamentalis.
Dia juga mendesak kelompok Anglikan untuk lebih tegas mengenai keinginan mereka untuk mengkonversi orang kepada suatu agama. “Ketakutan terhadap kata ‘C’, kita ngeri terhadap kata itu. Tetapi mengapa? Hal itu hanya diartikan sebagai berbalik dan baik Yesus dan Paulus keduanya menggunakan kata itu untuk menggambarkan DNA yang sangat jelas dalam pelayanan mereka.
Anggota Sinode lainnya mengatakan tentang kesulitan yang dihadapi oleh Kristiani dalam berbicara di depan umum tentang iman mereka kepada Yesus.
Mewakili gereja-gereja yang mayoritasnya orang kulit hitam di Sinode,pemimpin Dewan Perjanjian Baru Rev Nezlin Sterling mengatakan bahwa gereja telah termajinalisasi pada suatu “tingatan aliran” dalam banyak-kepercayaan di Britania.
“Mengapa kita sebagai Kristiani sepertinya harus berjalan di atas kulit telur untuk memelihara kekohesian komunitas dan untuk mengakomodasi orang lain, ketika dunia sekitar kita menjadi lebih agresif terhadap ke-Kristenan dan semata hanya demi menyatakan firman Yesus Kristus untuk menderita bagi banyak orang kepada siapa saja diantara kita yang ingin menjadi rekan kerja?”
Next Page: 1 | 2 |
Maria Mackay
Kontributor Kristiani Pos
|