Paus Salah Satu Orang Tertua Yang Memiliki Kanal Khusus di You Tube

Wednesday, Feb. 4, 2009 Posted: 1:50:58PM PST

Maraknya situs jejaring sosial seperti facebook yang kini banyak digandrungi bukan hanya oleh kaum muda tetapi sudah merambah pada tingkatan usia dan ragam profesi di dunia tampaknya makin diminati sebagai ajang komunikasi.

Terbukti, salah satunya Paus Benediktus XVI yang berusia 82 tahun menjadi salah satu orang tertua yang memiliki kanal khusus yang dibangun oleh Vatikan di YouTube, http://www.youtube.com/vaticanit.

Kanal video tersebut memuat klip-klip video pendek berdurasi dua menit yang berisikan informasi seputar berita yang berkaitan dengan kegiatan paus, kegiatan Vatikan dan gereja yang mana tersedia 4 bahasa dalam You Tube tersebut yakni bahasa Inggris, Spanyol, Jerman dan Italia.

Peluncuran video ini adalah bagian dari program kampanye baru Vatikan yang bertema "Teknologi Baru, Relasi Baru: Menyebarkan Budaya Menghormati, Saling Dialog dan Persahabatan dan sekaligus juga merupakan program terbaru dari situs resmi Vatikan www.vatican.va yang sudah dibangun sejak 1995.

Pimpinan tertinggi Umat Katolik ini mengungkapkan, bahwa situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace sah-sah saja digunakan, karena dapat membina persahabatan dan pengertian. Akan tetapi, Paus juga mengingatkan agar jangan mengisolasi diri dan menjadi kaum marjinal.

Keterbukaan Paus ini sekaligus merupakan bantahan atas adanya keinginan Konferensi Uskup Italia (CEI) yang menyerukan agar Facebook diblokir.

Kepada kaum muda Paus mengingatkan agar kaum muda bijaksana dalam menggunakan situs jejaring sosial sehingga tidak terisolasi dari kehidupan nyata.

Paus juga menghimbau untuk semua pengguna internet agar mengirimkan pesan yang mengkampanyekan hari Jumat sebagai Hari Berkomunikasi sedunia.

Pandangan umum yang ada di pikiran para pemimpin gereja Katolik menilai Facebook bukanlah situs jejaring sosial, tapi situs jejaring individu karena Facebook akan mengarahkan seseorang untuk bersikap mementingkan dirinya sendiri.

The Associated Press