Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Gereja Orthodoks Yunani Tentang Larangan Menggantungkan Salib di Sekolah

Jenna Lyle
Kontributor Kristiani Pos

Posted: Nov. 16, 2009 17:12:57 WIB
Gereja-Orthodoks-Yunani-Tentang-Larangan-Menggantungkan-Salib-di-Sekolah

Sebuah patung salib di sebuah gedung sekolah di Milan, Italia. (Foto:AP)

Gereja Ortodoks Yunani menyatakan menentang larangan menggantungkan salib di ruang kelas di Italia.

Segenap Kristiani di seluruh Eropa bersatu menentang peraturan yang dikelurkan Pengadilan Hak Asasi Manusia di Eropa yang menyebutkan bahwa adanya salib di ruang kelas melanggar kebebasan agama dan pendidikan.

Kepala Gereja Ortodoks Yunani, Uskup Agung Ieronymos, menggemakan protes dari Gereja Katolik di Itali ketika dia mengatakan bahwa EHCR telah mengabaikan peraturan ke-Kristenan dalam sejarah perkembangan Eropa, seperti dilaporkan oleh BBC. Dia membantah bahwa bukan hanya minoritas, kelompok mayoritas juga memiliki hak.

Menurut BBC, Gereja Ortodoks akan mengadakan Sidang Sinode Kudus darurat untuk membicarakan rencana aksi menentang larangan tersebut, yang dikhawatirkan dapat memicu munculnya peraturan yang serupa mengenai larangan penggunaan simbol-simbol Kristiani di negara-negara Eropa lainnya.

Kelompok Hak Asasi manusia Helsinki Monitor telah meminta pemindahan ikon Yesus Kristus dari pengadilan Yunani dan menghentikan sumpah secara Kristiani di tempat saksi. Kelompok tersebut juga ingin memindahkan simbol-simbol Kristiani dari sekolah-sekolah Yunani.

Menurut ECHR, menggantungkan salib di sekolah-sekolah negeri di Itali merupakan bentuk pelanggaran terhadap European Convention on Human Rights, khususnya dalam kaitannya dengan pendidikan dan kebebasan berpendapat, hati nurani dan agama.

Pengadilan yang berbasis di Strasbourg tersebut mengatakan bahwa adanya salib " dengan mudah dapat diterjemahkan oleh murid berbagai usia sebagai sebuah tanda keagamaan dan mereka akan merasa bahwa mereka sedang dididik di dalam sebuah lingkungan yang dipertegas dengan sebuah stempel agama.”

“Hal ini dapat memberikan dorongan kepada para murid yang taat beragama, tetapi juga dapat mengganggu murid lainnya yang berbeda agama atau yang atheis, khususnya apabila mereka termasuk dalam kelompok minoritas,” tambahnya.

Italia akan memohon putusan, mengemukakan bahwa salib memiliki arti lebih daripada sekadar sebuah simbol Gereja bagi penduduk Italia melainkan juga merupakan sebuah simbol sejarah dan tradisi Italia dan Eropa.

Next Story : Pria Afganistan Takut Kembali ke Negaranya Setelah Pindah Agama

Terpopuler

Headlines Hari ini