Paus Benediktus XVI, memberi berkat dengan tanda salib, setelah usai perayaan Massa di Stara Boleslav, Ceko, Senin ( 28/9/ 2009). Di sebuah tempat terbuka di hadapan 40.000 orang percaya, Benediktus menyerukan isu tentang kekudusan menilpon untuk kesucian dalam rangkain kunjungan tiga harinya di pusat negara Eropa selama dua dasawarsa ini setelah jatuhnya komunisme. (Foto: AP / Max Rossi, Pool)
Paus Benediktus XVI memperingatkan upaya untuk memarginalisasikan pengaruh ke-Kristenan dalam kehidupan publik di Eropa, yang dapat “merusak kehidupan sosial yang berlangsung baik”
Malahan, Paus mengatakan untuk “sepanjang waktu menjaga kebenaran” (Injil) yang telah terbentuk di (Eropa), dan akan terus membentuk kemajuan sosial dan kebudayaan di benua ini; Kristiani harus bergabung dengan yang lainnya dalam mengingatkan masyarakat Eropa akan akarnya.
Pemimpin umat Katolik tersebut berbicara pada Minggu dihadapan sekitar 40 orang pemimpin Ecumenical Council of Churches Republik Ceko. Dalam kunjungan 3 hari Paus, yang dimulai pada Sabtu, kedatangannya bertepatan pada saat persiapan negara memperingati hari jadi ke-20 Revolusi Velvet 1989, yang telah menggulingkan rezim komunis yang secara bengis telah menganiaya orang percaya dan menyita properti milik gereja.
“Benua Eropa telah mengalami banyak perubahan. Sangat sulit dipercaya bahwa hanya dalam dua dasawarsa berlalu sejak tumbangnya bekas rezim yang sulit tetapi secara produktif bertransisi terhadap struktur politik yang melibatkan lebih banyak lagi pengikut.
“Selama periode ini,”Paus mengatakan,”Kristiani bergabung bersama dengan yang lain yang mempunyai keinginan baik untuk membantu membangun kembali sebuah pemerintahan politik yang adil, dan saat ini mereka secara terus menerus terlibat dalam dialog untuk berupaya membuka cara baru bagi terciptanya saling pengertian, kerjasama dalam mewujudkan perdamaian dan kemajuan untuk tujuan yang baik.”
Oleh karena itu, “Usaha untuk memarginalisasikan pengaruh ke-Kristenan dalam kehidupan publik seringkali atas dalih bahwa ajaran tersebut merusak kehidupan masyarakat yang baik, yang mana muncul di pemberitaan,”ujarnya yang mengatakan bahwa fenomena ini “memberikan kepada kita waktu untuk sejenak melakukan refleksi.”
Paus menerangkan bahwa ke-Kristenan, “telah memberikan baik pada level praktik dan etik, dimana Injil tanpa pernah berhenti telah mengilhami laki-laki dan perempuan untuk saling melayani saudara dan saudari mereka.
“Beberapa ada yang membantah hal ini,” ujarnya. “Namun mereka yang tetap bertekun kepada Yesus dari Nazaret dengan mata iman mengetahui bahwa Tuhan telah memberikan sebuah realitas yang dalam yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan “ekonomi” tanpa pamrih dalam pekerjaan di dunia ini: Dia menawarkan keselamatan.”
“Ketika masyarakat Eropa mendengarkan kisah ke-Kristenan , dia mendengarkan dengan caranya sendiri. Keadilannya, kebebasan dan tanggung jawab sosial, bersama dengan kebudayaan dan institusi hukum didirikan untuk memelihara gagasan-gagasan tersebut dan membimbing generasi masa depan mereka, yang telah terbentuk melalui warisan Kristiani. Sungguh, kenangan akan masa lalu telah menghidupkan aspirasi bagi masa depan,”tambahnya.
Oleh karena itu, Paus mengatakan, “Umat Kristiani harus bergabung dengan yang lain untuk mengingatkan Eropa akan akarnya.”
“Hal ini bukan karena akar tersebut telah melemah setelah sekian lama,”ujarnya,”Justru sebaliknya! Justru karena hal itu terus berlanjut, secara halus namun menghasilkan berbagai cara, guna menyediakan makanan rohani dan moril bagi benua tersebut yang mana membolehkannya ikut serta dalam dialog penting dengan masyarakat dari budaya dan agama yang berbeda,”tukasnya.
“Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk menanamkan dalam hati kita roh keberanian untuk menyelamatkan kebenaran abadi yang telah terbentuk, dan akan terus terbentuk, serta kemajuan sosial dan budaya yang ada di benua ini,” tutupnya.
Kunjungan Paus ke Ceko berakhir pada Senin.
Kelompok Muslim radikal menyerukan untuk menerapkan hukum “Syariah” Islam secara penuh di seluruh Britania, dan berencana untuk mengadakan rally ...