Press Conference KKR Kesembuhan dan Pemulihan bertajuk "Future of the Nation" bertempat di Gedung Astrindo Tours, Kebun Sirih, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)
JAKARTA - Reachout Foundation (ROF) bekerjasama dengan Yayasan SoeryaDharma (YSD) dan Jaringan Doa Nasional (JDN) akan menyelenggarakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Kesembuhan dan Pemulihan bertajuk “Future of The Nation.”
KKR yang akan berlangsung selama dua hari tersebut akan menghadirkan Rev. Reinhard Bonnke dan Hillsong London yang akan digelar pada 18-19 Desember 2009 bertempat di Gedung Gelora Bung Karno, Jakarta.
Reinhard Bonnke dikenal sebagai pengkhotbah dengan jumlah pendengar terbanyak sepanjang sejarah. Ia mendapatkan karunia visi tentang Afrika yang dibasuh oleh darah Yesus, bahkan konon dalam salah satu kebaktiannya, ada orang yang dibangkitkan dari kematian. Reinhard Bonnke juga telah menulis berbagai macam buku dan telah dicetak dalam berbagai macam bahasa secara gratis sebanyak 178 copy.
Reinhard Bonnke juga telah menghadiri KKR di berbagai negara seperti Malaysia, Filipina, dan Indonesia serta berbagai benua lainnya.
Panitia KKR Kesembuhan dan Pemulihan bertajuk “Future of The Nation menargetkan 125 ribu orang memadati stadion Gelora Bung Karno dalam event akbar ini. Pihak penyelenggara optimis KKR Kesembuhan dan Pemulihan “Future of the Nation” ini akan dibanjiri banyak orang karena gratis untuk mengikutinya.
Pdt. Soehandoko Wiraspati selaku ketum panitia mengatakan bahwa yang mnjadi fokus daripada acara ini adalah lebih kepada national prayer . Diharapkan agar KKR ini bukan hanya sekadar KKR belaka yang kemudian selesai begitu saja tetapi berharap untuk adanya tindak lanjut nyata,” ujarnya pada press conference, di Kantor Astrindo Tours, Jakarta, Rabu (28/10).
Di lain pihak Pdt. Nus Reimas dalam uraiannya mengatakan bahwa perkembangan dunia yang begitu cepat dewasa ini serta kemajuan dalam bidang Ilmu pengetahuan, teknologi, dan tingkat peradaban manusia yang semakin tinggi, tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan di dalam kehidupan manusia itu sendiri. Hal ini memicu suatu pertanyaan besar, bagaimana masa depan dunia ini, bagaimana masa depan bangsa-bangsa termasuk Indonesia,” tukasnya.
Yang diharapkan gereja adalah, gereja sebagai institusi dan warga gereja harus tetap bekerja secara bersama-sama membangun kebersamaan dan kesatuan agar acara KKR yang akan digelar selama dua hari pada 18-19 Desember 2009 mendatang sesudahnya, diharapkan gereja memiliki semacam ownership, menjadi milik gereja yang harus terus di bangun dan dikembangkan, sehingga generasi muda pewaris bangsa dapat benar-benar dipersiapkan, dan ini menuntut kerjasama semua pihak. Pihak gereja, mengucap syukur dan menyambut baik setiap warga gereja yang punya visi dan mencoba melakukan sesuatu. “Hal itu patut diapresiasi,” imbuhnya.
Menurut rencana, selama dua hari KKR Kesembuhan dan Pemulihan pada siang hari akan diisi dengan seminar dan doa bersama pada pukul 15.00 WIB serta KKR pada malam harinya.
Tidak ketinggalan pula artis-artis Indonesia yang juga turut menyemarakkan acara KKR ini diantaranya, John Paul II Choire, Disciples, Maria Shandy, Jeffry S. Tjandra, Jason, Mike Mohede (Indonesian Idol), Angel (Idola Cilik), St. Angela Choire, Maranatha, dan masih banyak lainnya.
Reachout Foundation (ROF) bekerjasama dengan Yayasan SoeryaDharma (YSD) lahir pada saat Indonesia berada dalam situasi krisis yang berkepanjangan di segala bidang seperti ekonomi, sosial, budaya dan moral yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan motto “menjangkau setiap orang yang dalam kebutuhan/kesusahan satu per satu dengan penuh kasih” diharapkan kehadirannya dapat bergandeng tangan bahu membahu dalam upaya mengubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Pihak panitia berharap dengan adanya acara ini, bangsa Indonesia dapat mengucap syukur dan semangat bangsa kita untuk bangkit dan akan terus terpacu untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik dan diberkati.
Diharapkan agar even KKR kali ini bukan hanya menjadi suatu eforia sesaat saja, tetapi ada gerakan nyata yang dimobilisasi kaum muda untuk merealisasikannya.
KUALA LUMPUR — Meskipun Pengadilan Tinggi Malaysia telah mengizinkan penggunaan kata "Allah" bagi non-Muslim, namun sekelompok Muslim di Malaysia menyatakan keberatan atas putusan itu. ...