Presiden terpilih Barack Obama tersenyum saat pidato sambutannya pada Grant Park di Chicago Selasa malam, Nov. 4, 2008. (Foto: Christian Post)
Keanekaragaman tubuh ke-kristenan yang ada, memberikan respon terhadap berita kemenangan Barack Obama dalam pemilihan presiden dengan berbagai macam reaksi-beberapa memberikan ucapan selamat, beberapa yang lainnya akan berusaha mengesampingan perbedaan yang ada guna menjalin kerjasama, dan masih ada yang lainnya yang tetap bersikeras menentang Obama pada saat dia mulai menjabat sebagai presiden.
Dewan Gereja-gereja Naisonal USA, yang tergabung dalam suatu jaringan kelompok sisi kiri jemaat lokal berjumlah 100.000 orang, memberikan selamat kepada Obama sebagai Presiden terpilih dan berjanji untuk memberikan dukungan mereka kepadanya di masa-masa sulitnya pada saat dia mengemudikan negara dalam mengarungi perairan yang berbahaya seperti saat ini.
“Tuan Presiden terpilih, 45 juta orang Kristiani yang diwakili oleh anggota himpunan Dewan Gereja-gereja Nasional siap sedia bekerja bersama anda untuk bersama menjawab suatu realitas bahwa Tuhan yang Maha Pengasih selalu berdiri di depan kami setiap harinya,” sebagaimana diungkapkan oleh Michael Kinnamon, sekretaris umum NCCUSA, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu pagi kemarin.
Secara khusus, dia menyoroti mengenai masalah sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
“Kita semua bergantung pada kasih karunia dan belas kasih Tuhan, dan kami akan secara rutin berdoa bagi anda dan para pemimpin pemerintahan yang terpilih lainnya nanti,”tulis kepala NCCUSA. “Semoga anda dapat melayani secara baik dan dengan bijaksana, dan semoga anda selalu berada dalam keadaan sehat.”
Namun demikian sisi kanan dari kelompok agama bernada lain dalam merespon kemenangan Obama dalam pemilihan tersebut.
Kelompok Focus on Family, suatu organisasi sisi kanan yang terkemuka, gembira bahwa Obama tidak akan mendapatkan posisi dalam 60 kursi dalam Senat Demokrat yang mana hal tersebut membolehkan dia untuk dapat menekan pembuatan perundang-undangan tanpa adanya suatu pernyataan serius.
Sementara itu, Partai Demokrat memiliki sebuah kelompok mayoritas yang solid baik dalam Rumah tangga mereka sendiri maupun di Senat, mereka tidak menempati 60 kursi mayoritas yang dibutuhkan yang mana hal tersebut dapat memberikan kekuatan kepada Pemimpin Mayoritas Harry Reid untuk membangkitkan “cloture,” yakni suatu prosedur dimana senat dapat menentukan batasan waktu guna mempertimbangkan rancangan perundang-undangan ataupun masalah lainnya, serta mengakhiri pidato panjang kelompok Republik.
Hasil Senat gabungan telah menyetujui tiga amandemen negara bagian yang melarang perkawinan gay “yang mana hal tersebut memberikan suatu alasan penilaian bagi para pemilih untuk terus mengawasi perkembangan di Capitoll Hill,” FOTF Action menulis di halaman muka situs pemilihan.
“Tuhan dapat menggunakan siapa pun presidennya untuk tujuan-Nya,”demikian dukungan yang diberikan oleh Fokus Aksi Tom Minnery selama siaran khusus pemilihan.
Sementara itu, Tony Perkins dari Family Research Council, suatu kelompok konservatif lainnya, memberikan dukungan agar para pemilih yang telah memberikan suaranya tetap berdoa untuk Amerika dan tidak kehilangan hati mereka.
Pendiri FRC staf Dr Charmaine Yoest, yang saat ini menjabat sebagai presiden dan CEO dari Americans United for Life, mengucapkan selamat kepada Senator Obama atas kemenangannya, namun juga menyoroti aksinya yang menentang terhadap undang-undang mengenai aborsi.
Sementara Obama menyerukan akan “gagasan umum” terhadap undang-undang aborsi selama kampanyenya, Yoest berkata, dia berjanji untuk membuat Perencanaan Keluarga sebagai langkah pertamanya sebagai presiden sebagai tanda bagi Freedom of Choice Act (FOCA), yang mana hal tersebut akan mengurangi bagi setiap batas negara bagian dan peraturan hukum federal mengenai aborsi.
Obama memenangkan 338 suara pemilih, jauh lebih banyak melampaui jumlah 270 suara yang diperlukan, untuk dapat memenangkan pemilihan presiden 2008. Senator John McCain mendapatkan 163 suara pemilihan.
Hasil akhir Pemungutan suara menunjukkan sekiatr 74 persen para kaum injil kulit putih atau Kristiani yang lahir baru memilih kandidat Presiden dari Partai Republik, Senator Sen John McCain dan 24 persen lainnya memberikan suaranya kepada Senator Barack Obama, menurut CNN. Dua puluh enam persen penduduk Amerika yang memilih menyatakan diri mereka sebagai kaum injili atau Kristiani yang lahir baru.
"Kami akan terus bekerja pada hari-hari ke depannya untuk mendidik orang Amerika mengenai bagaimana menyikapi ancaman FOCA,” itulah yang menjadi sumpah presiden AUL." Dan kami juga akan berpihak atas pembelaan bagi partai Demokrat dan partai Republik, yang mana secara penuh didedikasikan bagi pencapaian tujuan akhir untuk dapat melihat kedua partai dapat bertahan hidup.”
Asosiasi Penginjilan Billy Graham mengakhiri "Festival de Esperanza" di ibukota Kolombia Sabtu, dimana lebih dari 11.700 orang memutuskan untuk ...