LONDON - Teolog dan penginjil terkemuka Rev. Dr. John Stott mengambil keputusan untuk pensiun dari pelayanan umum dalam usia 86 tahun.
Stott, yang dianggap Rev. Billy Graham sebagai "hamba Tuhan yang paling dihormati di dunia saat ini," akan berbicara dalam sebuah acara untuk terakhir kalinya pada bulan Juli sebelum pindah ke komunitas pensiunan imam Anglikan, menurut pernyataan yang dikeluarkan Langham Partnership International, lembaga yang didirikan Stott untuk menumbuhkan dan memperlengkapi gereja-gereja di seluruh dunia.
Keputusan itu dibuat "dengan kepercayaan yang kuat bahwa itu adalah rencana Tuhan bagi dirinya di tahap ini."
"John Stott ingin banyak temannya di seluruh dunia tahu bahwa setelah usia 86 tahun pada bulan April, ia akhirnya mengambil keputusan untuk pensiun dari pelayanan umum setelah berbicara untuk terakhir kali di Keswick Convention Juli mendatang," bunyi pernyataan itu.
"Dia juga akan pindah dari flatnya di Bridford Mews, London, yang telah ia tinggali selama 30 tahun terakhir, ke sebuah komunitas pensiunan bagi imam Anglikan di selatan Inggris yang lebih mampu mendukung kebutuhannya untuk saat ini dan masa depan."
Meskipun ini berarti dia tidak akan lagi berbicara di depan umum, Langham meyakinkan pendukungnya bahwa Langham Partnership International – atau John Stott Ministries di Amerika Serikat - akan melanjutkan pekerjaannya, meski ia telah pensiun.
"John akan menghargai doa anda untuk menghadapi tantangan dan kesempatan dalam masa transisi ini," kata lembaga itu.
Mengenai John Stott
Stott, yang dikonfirmasi Gereja Anglikan tahun 1936, menikmati bekerja dalam aktivitas-aktivitas yang luas dan berbagai organisasi sejak beberapa dekade lalu.
Ia memegang posisi sebagai kepala Dewan Injili Gereja Inggris sejak 1967 sampai 1984, dan juga menjadi presiden dua organisasi Kristen Inggris yang berpengaruh, Scripture Union, dari 1965 sampai 1974 dan Evangelical Alliance dari 1973 sampai 1974.
Stott mengkombinasikan komitmennya terhadap penginjilan dan memupuk masa depan pemimpin-pemimpin Kristiani dengan melibatkan dirinya dalam Universities and Colleges Christian Fellowship, dimana ia menjadi presiden selama empat kali antara 1961 dan 1982.
Ia juga menjabat sebagai imam bagi Ratu dari 1959 sampai 1991 dan menerima penghargaan langka saat ditunjuk sebagai Extra Chaplain tahun 1991.
Salah satu kontribusi Stott yang penting bagi penginjilan dunia adalah dalam International Congress on World Evangelization yang diadakan tahun 1974 di Lausanne, Swiss.
Stott bertindak sebagai ketua komite perumus Lausanne Covenant, salah satu tonggak bersejarah bagi pergerakan injili. Sebagai ketua Lausanne Theology and Education Group dari 1974 sampai 1981, ia berperan besar untuk menyumbang pengertian injili yang semakin berkembang terhadap hubungan antara penginjilan dan aksi sosial.
Dia juga terpilih menjadi ketua komite perumus Manila Manifesto, sebuah dokumen yang dihasilkan International Congress kedua pada tahun 1989.
Komitmen Stott untuk pembaruan evangelikalisme Gereja Anglikan di dunia melibatkan dia dalam Evangelical Fellowship dalam Anglican Communion dan menjabat sebagai sekretaris jenderal dari tahun 1960 sampai 1981, dan melayani sebagai presiden dari tahun 1986 sampai 1990.
Hasratnya untuk memperkuat ikatan antara teolog-teolog injil di Eropa adalah kunci utama didirikannya Fellowship of European Evangelical Theologians pada tahun 1977.
Kepeduliannya terhadap orang miskin melibatkannya di organisasi Tearfund, dimana dia melayani sebagai presiden mulai tahun 1983 sampai 1997, dan juga sebagai pelindung bagi organisasi Armonia di Mexico.
Ia mendirikan Evangelical Literature Trust pada tahun 1971, dan pada tahun 1974 sebuah gabungan didirikan a bursary fund was established (as part of the then recently formed Langham Trust). Evangelical Literature Trust dan Langham Trust sekarang digabungkan ke Langham Partnership International.
Mungkin sumbangan Stott yang terbesar adalah tulisan-tulisannya. Karya Stott yang paling terkenal, Basic Christianity, telah terjual dua juta copy dan diterjemahkan ke lebih dari 60 bahasa.
Judul lain termasuk The Cross of Christ, Understanding the Bible, The Contemporary Christian, Evangelical Truth, Issues Facing Christians Today, The Incomparable Christ, delapan volume The Bible Speaks Today dari seri eksposisi Perjanjian Baru, dan yang baru-baru ini dikeluarkan Why I Am a Christian.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Koresponden Daniel Blake di London berkontribusi untuk artikel ini.
Dengan mengangkat tema “Unconditional Love”, On Fire menggelar Konser Natal 2009 dengan konsep yang unik dan berbeda bagi kaum muda. ...