Ritual paskah Kristen Ortodoks di Rusia memercikkan makna politis mendalam, ketika Presiden Vladimir Putin dan penerus terpilihnya Dmitry Medvedev, bersama-sama merayakan hari libur terpenting bagi gereja paling dominan di Rusia tersebut pada Sabtu kemarin.
Putin dan presiden terpilih Dmitry Medvedev berdiri berdampingan pada ritual paskah tengah malam yang dipimpin Uskup Ortodoks Alexy II di Katedral Kristus Sang Penyelamat di dekat Kremlin, menurut The Associated Press.
Alexy menyatakan rasa terimakasih atas Putin, yang menurutnya "telah berbuat banyak bagi Rusia." Dan melanjutkan bahwa hanya kecintaan pada Rusia yang menyebabkan Putin "melanjutkan pelayanan Anda lebih jauh lagi, bersama dengan seseorang yang Anda dan rakyat percaya," kata Alexy.
Alexy juga mengingatkan bahwa baik Putin maupun Medvedev akan menghadapi tugas berat, namun meyakinkan keduanya bahwa Gereja akan memohon kepada Tuhan agar "memberikan kekuatan dan keberanian" untuk menghadapi semua kesulitan yang menghadang di depan.
Hal ini sekaligus mengirim sinyal meningkatnya ikatan antara Gereja Ortodoks Rusia dengan pemerintah - yang jelas dinyatakan bersistem sekuler dalam konstitusi Rusia.
Gereja dan negara merupakan dua institusi yang terkait erat pada masa tsaris Rusia, namun ditekan sedemikian rupa selama dekade pemerintahan Komunis yang bercorak ateis.
Gereja Ortodoks Rusia - yang mengklaim menghimpun dua pertiga populasi Rusia dari total 142 juta orang sebagai umatnya - mengalami kebangkitan besar sejak keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991.
Sementara Putin mencoba menghindari mengeluarkan pernyataan yang terlihat mendukung agama dominan di Rusia - yang juga terdiri dari sejumlah besar komunitas Muslim, Buddha, dan Yahudi - para pengkritik Kremlin dan agama minoritas di Rusia telah menunjukkan keprihatinan atas berkembangnya simbol keterkaitan antara Gereja Ortodoks Rusia dan pemerintah.
Dalam pidatonya, Putin meyakinkan Alexy bahwa "negara akan terus menyediakan semua dukungan yang diperlukan Gereja dalam melaksanakan tugas pelayanannya yang bertujuan mencerahkan dan memberi pendidikan moral kepada warga negara Rusia."
Hal ini menimbulkan kekhawatiran diantara warga Rusia atas upaya untuk memaksakan pembelajaran Ortodoks Rusia pada anak-anak, menurut AP.
Medvedev menyatakan bahwa meningkatnya peran Gereja Ortodoks Rusia dalam masyarakat dapat "membuka kemungkinan baru atas kerjasama antara negara dan Gereja untuk memecahkan berbagai persoalan terkini tentang budaya dan kesehatan moral bangsa Rusia, dalam mendidik generasi muda Rusia."
Pada 7 Mei 2008, Putin akan menjadi perdana menteri setelah menyerahkan kursi kepresidenannya kepada Medvedev, anak didiknya.
Badan perwakilan Kristiani di Malaysia menyerukan untuk segera melepaskan lebih dari 15.000 Alkitab yang disita oleh pihak pemerintah tahun ini, yang mana penyitaan tersebut melanggar hak konstitusional mereka. ...