Penduduk menerima paket bantuan di pinggiran kota Marikina, sebelah timur Manila, Filipina pada Senin (28/9/2009). (Foto: AP / Aaron Favila)
Banjir bah di Filipina yang diakibatkan oleh angin topan tropis yang terjadi lebih dari sepekan ini telah menewaskan sedikitnya 140 orang dan segera mendapat respon dari kelompok-kelompok bantuan Kristiani.
World Vision, salah satu organisasi bantuan dan pengembangan Kristiani terbesar di dunia, berencana untuk menyediakan kebutuhan daruirat 100.000 orang yang selamat dalam bencana banjir besar di Manila yang disebabkan oleh angin Topan Ketsana, yang sebanding dengan angin Topan Katrina di Amerika.
“Ribuan orang kehilangan harta miliknya, makanan, pakaian, tempat tidur, dan perlengkapan sekolah, peralatan dapur mereka. Tetapi kebutuhan yang mendesak diperlukan masyarakat saat ini berupa makanan dan minuman,”lapor pihak Kemanusiaan World Vision Filipina dan Direktur Emergency Affairs Boy Bersales. "Banyak diantara mereka yang pergi tanpa membawa apa pun selama berjam-jam dan selama berjam-jam khususnya anak-anak berada dalam situasi yang mengkhawatirkan setelah terjebak banjir selama beberapa hari. Situasi kota secara luas saat ini berada dalam situasi rusak parah.
Pada Senin, pemerintah Filipina memohon bantuan kepada pihak internasional setelah menyatakan keadaan "negara mengalami musibah” di kota metropolitan Manila dan 25 provinsi dihantam oleh angin topan, termasuk daerah-daerah yang sebelumnya tidak terkena banjir bah.
Pihak pemerintah mengatakan lebih dari 450.000 orang terkena dampak angin topan tersebut, mencakup sekitar 115.000 orang yang diungsikan ke 200 sekolah, gereja dan tempat-tempat perlindungan evakuasi lainnya.
"Banyak masyarakat yang telah kehilangan segalanya saat ini tidur di sekolah-sekolah,”lapor Perwakilan Negara Catholic Relief Services Luc Picard. "Mereka menamai bencana tersebut Katrina Filipina."
CRS baru-baru ini secara spontan menyediakan bantuan makanan berupa beras, mie instan, dan minyak sayur kepada masyarakat yang meninggalkan rumah mereka akibat banjir besar di kepulauan Luzon, Filipina.
Staf agen kemanusiaan World Vision, sementara ini, telah mendistribusikan paket bantuan melalui helikopter, bekerjasama dengan Kepolisian Pengamanan Pantai Filipina. World Vision saat ini memusatkan pemberian bantuan pada empat daerah yang terkena dampak paling buruk di Manila seperti Marikina, Cainta, Rizal, Pasig, dimana banyak berdiri rumah-rumah ratusan masyarakat miskin yang dibangun dekat bantaran sungai dan di bidang-bidang yang rendah.
World Vision juga berencana untuk mendistribusikan beras, sarden, minyak goreng, air minum, garam beryodium, biskuit dan daging kalengan. Barang-barang lainnya meliputi kelambu, selimut dan lampu minyak tanah atau lilin serta peralatan kesehatan seperti sabun, sabun cuci, dan keperluan kesehatan bagi wanita.
Badan perwakilan Kristiani di Malaysia menyerukan untuk segera melepaskan lebih dari 15.000 Alkitab yang disita oleh pihak pemerintah tahun ini, yang mana penyitaan tersebut melanggar hak konstitusional mereka. ...