Uskup Agung Bangalor kota bagian Selatan India mengatakan bahwa “tidak ada paksaan konversi agama” oleh Kristiani di Karnataka, serta mengatakan bahwa “tuduhan tersebut tidak benar”.
Karnataka, dengan Bangalor sebagai ibu kotanya, adalah sebuah kota dimana dapat disaksikan adanya peningkatan serangan terhadap Kristiani sejak tahun lalu, terkait tuduhan palsu prihal konversi agama.
Uskup Agung Bernard Moras berbicara pada sebuah pertemuan Forum Persatuan Kristiani Karnataka untuk Hak Asasi Manusia pada Rabu, yang juga dihadiri oleh para pemimpin Kristiani dan uskup dari berbagai denominasi yang membentuk forum tersebut.
“Terdapat tuduhan tentang adanya pemaksaan konversi agama dalam upaya melawan komunitas tersebut. Saya akan memberi tahu anda bahwa kami tidak mengubah orang dengan cara seperti itu. Kami menghormati semua agama dan tidak mengubah orang baik melalui cara agresi atau bujukan,” ujarnya seperti dikutip oleh Jaringan Berita Times.
“Tidak pernah ada sebuah kasus pemaksaan atau bujukan konversi yang dilakukan oleh umat Kristiani.”
“Tuduhan tersebut adalah salah,” ujar Moras, menjelaskan bahwa tugas forum tersebut adalah untuk melindungi komunitas apabila muncul tuduhan seperti itu.
Uskup Agung Moras juga mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah rapat yang bertujuan untuk mengingatkan kembali anggota forum untuk melindungi hak asasi manusia, saling menghormati masing-masing agama.
Forum tersebut merupakan sebuah program umum bagi seluruh Kristiani di negara tersebut, dengan saling menghormati masing-masing denominasi. Uskup dari berbagai Gereja juga turut hadir, Jemaat gereja, gereja Katolik, Gereja India bagian Selatan (CSI), gereja Jacobite, gereja Metodis, anggota Federasi Organisasi Gereja-Gereja Kristiani sebagai nama sebutan bagi beberapa diantara mereka yang hadir.
Sejak nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) muncul untuk menguasai wilayah tersebut tahun lalu, penyerangan terhadap Kristiani mengalami peningkatan secara tajam, seorang pastor Katolik dibunuh, pastor dan para pemimpin gereja diserang dan ditangkap dengan tuduhan palsu atas konversi agama.
Global Council of Indian Christains (GCIC) mengatakan bahwa Karnataka tercatat di urutan kedua terbanyak jumlah penyerangan terhadap Kristiani, sedikitnya 112 anti Kristiani menyerang sedikitnya 29 distrik pada 2008; dan terdapat sedikitnya 20 insiden serupa dilaporkan pada tahun ini, berada diurutan teratas dalam catatan sampai sejauh ini.
Badan perwakilan Kristiani di Malaysia menyerukan untuk segera melepaskan lebih dari 15.000 Alkitab yang disita oleh pihak pemerintah tahun ini, yang mana penyitaan tersebut melanggar hak konstitusional mereka. ...