Dalam rangka peringatan 20 tahun peristiwa pembunuhan massal paling buruk yang dikenal dengan Pembunuhan Tiananmen Square, para pemimpin Kristen Cina di Amerika banyak yang ikut serta langsung dalam kampanye pro-demokrasi yang diadakan di Washington, D.C., guna berdoa bagi terwujudnya sebuah era baru penuh harapan dan keadilan di negara komunis Cina.
Pada hari ini, 4 Juni,2009 merupakan peringatan 20 tahun peristiwa pembantaian berdarah, yang mana para pemimpin Kristiani dari Amerika dan seluruh dunia akan berkumpul di National Presbyterian Church guna menegaskan kembali sebuah manifesto yang menyerukan tentang pengampunan, pertobatan, kebenaran, keadilan dan rekonsiliasi berkenaan dengan peristiwa Tiananmen Square.
“Doa tersebut melampaui sejarah, politik dan nasionalisme,” kata Bob Fu, pendiri China Aid Association dan juga mantan pemimpin mahasiswa dalam pergerakan Tiananmen Square.
“Pada hari peringatan 20 tahun pembunuhan massal, 4 Juni, dalam pertemuan doa internasional bersejarah ini juga menyerukan tentang pertobatan atas sikap apatis dan diam terhadap ketidakadilan, untuk rekonsiliasi dan pembaruan bagi sebuah panggilan yang lebih tinggi,” tambahnya.
Pada 1989, puluhan ribu mahasiswa pro-demokrasi dan cendikiawan berkumpul dekat Tiananmen Square di Beijing guna meminta terjadinya reformasi demokrasi dan perubahan ekonomi. Akan tetapi, pemerintah Cina menanggapinya dengan kekuatan militer, dengan mengerahkan kendaraan tank, untuk menghalau aksi protes yang dimotori oleh para mahasiswa tersebut. Diperkirakan lebih dari 3.000 orang mahasiswa terbunuh, dan lebih dari 10.000 orang yang akhirnya di hukum mati oleh pemerintah.
"Cina berada pada posisi di persimpangan jalan,” ujar Fu, yang tergabung dalam organisasi yang bertugas mengadvokasi penganiayaan terhadap Kristiani dan agama minoritas lainnya di Cina. “Kami berdoa dalam kesatuan agar komunitas internasional tetap memilih berdirin teguh dalam solidaritas yang sesungguhnya untuk memperjuangkan terciptanya rasa takut akan Tuhan, pengormatan terhadap hak asasi dan martabat manusia yang menampilkan Cina yang baru sebagai sebuah berkat bagi seluruh dunia di abad ke-21 ini.
Untuk memperingati peristiwa internasional bersejarah di dunia ini, Komisi Hak Asasi Manusia Tom Lantos menggelar dengar pendapat empat orang mantan pemimpin mahasiswa yang membagikan pengalaman dan visi mereka untuk masa depan Cina.
Di antara keempat orang tersebut diantaranya adalah Bob Fu dan Fang Zheng, yang kakinya hancur oleh sebuah tank militer saat aksi protes berlangsung. Akan tetapi, meskipun kehilangan kakinya, Fang berhasil memecahkan dua rekor nasional pada pertandingan Atletik bagi orang Cacat di Cina pada 1992. Namun demikian, pemerintah Cina tidak pernah lepas mengawasinya serta melarangnya untuk ikut serta dalam berbagai macam pertandingan.
Dia pernah dilarang untuk ikut serta dalam Pertandingan Wilayah Timur Jauh dan Pasifik Selatan, dan pada acara Olimpiade Khusus di Beijing pada 2008.
Komisi hak asasi manusia AS selaku Perwakilan Penyelenggara juga menayangkan di awal sebuah film dokumenter berjudul,” The Tank Man,” di bioskop Capitol AS.
Sejauh ini, lebih dari 220 orang pemimpin Kristiani Cina telah menandatangani manifesto untuk peringatan ke-20 peristiwa Tiananmen Square. Sebagian besar penandatangan adalah mereka yang terlibat langsung dalam kegerakan mahasiswa dan mereka yang menderita akibat keikutsertaan mereka.
Manifesto tersebut mengingatkan kembali tentang peristiwa tragis yang terjadi pada 4 Juni, 1989, dan menyerukan kepada seluruh umat Kristiani Cina untuk menggalang tanggungjawab sosial dan menyatakan kebenaran, serta mengampuni musuh mereka.
“Kami berharap agar hal ini dapat menjadi suatu permohonan untuk semua gereja-gereja Kristiani Cina di seluruh dunia,” seperti yang tertulis dalam manifesto tersebut. Yakni “ Untuk berdoa bagi keselamatan jiwa-jiwa yang hilang di negara kami, berdoa untuk keadilan sosial dan bagi masa depan bangsa kami…”
Umat Kristiani Cina juga dihimbau untuk menggelar pertemuan doa khusus guna memperingati peristiwa Tiananmen Square, 4 Juni.
Kepolisian Malaysia menangkap delapan orang yang dicurigai terlibat dalam serangan pembakaran gereja setelah keputusan kontroversial Mahkamah Tinggi ...