Pemandangan Excel Center di London, tempat berlangsungnya pertemuan G20. (Foto: AP / Kirsty Wigglesworth)
LONDON – Para pemimpin gereja menyerukan kepada pemimpin G20 yang tengah mengadakan pertemuan pada minggu ini untuk tidak kembali kepada “hal-hal yang tidak etis” yang dilakukan sebelum resesi ekonomi terjadi.
Dalam pernyataan bersama, mereka menyerukan suatu respon moral terhadap situasi krisis yang saat ini sedang terjadi dengan mendasarkan pada dukungan, solidaritas, penambahan, keadilan sosial, kesetaraan dan tanggungjawab dalam penggunaan sumberdaya umum dalam aturan yang dapat dipercayai oleh umum.
“Kegagalan mendasar dalam sistem pasar yang menyebabkan timbulnya krisis keuangan adalah akibat kegagalan moral; oleh karena itu diperlukan suatu respon moral,” tulis mereka.
“Oleh karena itu kami menolak usulan atau kebijakan apapun mengenai pasar uang yang mendasarkan keuntungan bisnis untuk kembali seperti biasa, yang mana secara tidak langsung mengatakan untuk kembali kepada bisnis yang tidak etis dalam hubungannya dengan ekonomi.”
Dalam penandatanganan surat tersebut mencakup diantaranya; Persatuan Gereja-Gereja Reformed, Kelompok Gereja-Gereja Bebas, Persekutuan Gereja-Gereja Injili, Bala Keselamatan, Gereja, Gereja Skotlandia, Gereja di Wales, Gereja Metodis dan Gereja Presbyterian di Wales.
Mereka menyerukan kepada para pemimpin G20 untuk memiliki komitmen dan melakukan hal-hal yang baik yang merupakan suatu hal penting dalam hubungan individu dengan Tuhan.
“Kami menolak untuk diam terhadap dominasi sekularisme dan citra konsumerisme yang mengabaikan hubungan kita dengan Tuhan dan dengan ciptaan lainnya yang mana kami juga mempertimbangkan esensi manusia sebagai ciptaan yang berharga,”ujar mereka.
Parap pemimpin gereja membuat sejumlah tuntutan kepada para pemimpin G20, mencakup kesepakatan mengenai hasil limbah rendah karbon, pemulihan ekonomi global, tanggungjawab dan transparansi dalam pasar yang lebih besar lagi, dan peraturan ketat mengenai daerah bebas pajak.
“Kelangsungan hidup dalam aktifitas perekonomian utama makin memburuk dengan cepat dan kami menyerukan kepada para pemimpin G20 untuk membuat kebijakan dan program yang dapat meredakan dampak yang ditimbulkannya,” kata para pemimpin gereja.
“Kami berkomitmen pada diri sendiri sebagai anggota gereja-gereja di Inggris berdoa untuk pertemuan G20 dan bagi pemerintah Inggris sebagai tuan rumah penyelenggara pertemuan bersejarah para pemimpin dunia yang diadakan di London.”
Pada hari-hari menjelang pertemuan yang berlangsung Kamis lalu, lebih dari 150 kelompok mengikuti arakan bertajuk “Tempatkan Orang Pertama” yang berisikan tuntutan akan pekerjaan, keadilan ekonomi dan tanggungjawab terhadap lingkungan. Polisi menyatakan sekitar 35.000 orang ikut serta dalam demonstrasi di London tersebut. Ini merupakan hari pertama dari enam hari rencana aksi demonstrasi yang dilakukan.
Hakim Iran menjatuhkan hukuman bagi dua tahanan perempuan yang pindah agama atas "kejahatan" kemurtadan dan iman Kristiani, lapor sebuah kelompok hak ...