Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Tibo Cs Tuding GKST Terlibat Kerusuhan Poso

Maria F.
Reporter Kristiani Pos

Posted: Apr. 18, 2006 22:45:56 WIB

Terpidana mati kasus Poso, Fabianus Tibo, mengungkapkan selain 16 tokoh yang pernah mereka sebutkan, juga Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), terlibat secara langsung dalam kerusuhan Poso.

"Saya tidak tahu mengapa (mereka yang memegang jabatan di Majelis Sinode) tidak pernah diperiksa polisi," kata Tibo (60) dalam wawancara eksklusif dengan sejumlah wartawan di LP Petobo Palu, tempat mereka ditahan, Sabtu, Antara memberitakan.

Ia menjelaskan, ketelibatan para tokoh di GKST itu antara lain dengan memberikan dukungan moril serta lainnya kepada massa Pasukan Merah yang hendak menyerang warga muslim di wilayah Poso.

"Saya katakan bahwa sebelum kami turun ke Poso, kami didoakan di halaman GKST oleh para pendeta," kata dia meyakinkan.

Tibo ketika itu sempat menyebutkan beberapa nama yang memimpin Pasukan Merah saat melakukan penyerangan, antara lain Paulus Tungkanan, Eric Rombot, Lempa Deli, serta Angki Tungkanan sebagai panglima pasukan.

"Mereka semua harus ditangkap polisi untuk menjalani proses hukum agar ada keadilan, termasuk Yahya Patiro (mantan Sekab Poso) yang sudah dikonfrontir dengan saya," tuturnya menambahkan.

Keterangan senada disampaikan oleh Dominggus da Silva (43), rekan Tibo yang juga dijatuhi pidana mati dan tinggal menunggu pelaksanaan eksekusi.

Dominggus bahkan mendesak polisi segera menangkap Yahya Patiro untuk menjalani proses hukum.

"Saat itu saya berada di kantor GKST dan mengangkat telepon dari Yahya yang mencari Tungkanan. Karena Tungkanan tidak ada di tempat, Yahya kemudian menitip pesan supaya Tungkanan menghalangi jalan (Trans Sulawesi) yang akan masuk pasukan TNI dari arah Palopo, Sulawesi Selatan," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Majelis Sinode GKST Pdt Renaldy Damanik membantah keterlibatan Majelis Sinode GKST dalam kerusuhan Poso. Namun, bila Tibo cs bisa menunjukkan bukti, Damanik bersedia membantu dengan menyeret pelakunya.

"Tudigan itu sama sekali tidak beralasan," katanya ketika dihubungi per telepon oleh wartawan di Tentena, kota kecil di tepian Danau Poso, yang menjadi pusat kegiatan GKST, Senin.

Keterangan tersebut disampaikan Damanik menanggapi pernyataan Tibo dan Dominggus da Silva.

Menurut Damanik, Tibo dkk bisa saja berkomentar dan membuat pernyataan tentang kerusuhan Poso dengan menyudutkan orang lain, namun mereka harus mampu membuktikan tudingannya guna membantu aparat kepolisian mengungkapkan kebenaran dari penyataan mereka sendiri.

"Kalau toh hal itu memang ada, Tibo dkk dapat mengajukan tuntutan hukum untuk membuktikan keterlibatan Sinode GKST dalam kerusuhan Poso," tuturnya.

Bantahan senada disampaikan Yahya Patiro, mantan Sekkab Poso dan kini menjabat Ketua II Sinode GKST.

Menurut Patiro, tudingan yang disampaikan Tibo dkk mengenai keterlibatan Majelis Sinode GKST dalam kerusuhan Poso, termasuk dirinya, sama sekali tidak benar.

"Tidak mungkin Sinode memerintahkan atau menyuruh melakukan kekerasan atau kekejaman lainnya, termasuk pembunuhan terhadap manusia tidak berdosa," kata dia menegaskan.

Damanik menyatakan, ia siap menggantikan posisi Fabianus Tibo cs bila tudingan yang dialamatkan kepadanya terbukti. Dia mau bertanggung jawab bila lembaga yang dipimpinnya terlibat secara institusi dalam kerusuhan Poso.

Menurut Damanik, GKST tidak akan menutup-nutupi fakta jika lembaga yang berkantor di Kota Tentena tersebut benar-benar terlibat. Dia pun meminta aparat melakukan penyelidikan dan klarifikasi.

Next Story : Dialog Antar-Agama RI-AS Bahas Empat Isu

Terpopuler

Headlines Hari ini