Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Pameran Lukisan 'Jakarta Artist 4 Christ'


Posted: Sep. 15, 2006 19:26:27 WIB
pameran-lukisan-jakarta-artist-4-christ
pameran-lukisan-jakarta-artist-4-christ
pameran-lukisan-jakarta-artist-4-christ

Malam pembukaan pameran lukisan Jakarta Artist for Christ (Ja4C) 14-21 September 2006, di El Canna Art Gallery, Jl. Pakubuwono Raya, Jakarta. (Foto: Kristiani Pos)

Sebanyak 20 pelukis yang tergabung dalam Persekutuan Jakarta Artist for Christ (Ja4C) menggelar koleksinya dalam pameran lukisan yang bertemakan "Love", 14-21 September 2006, di El Canna Art Gallery, Jl. Pakubuwono Raya, Jakarta.

"Kasih itu ada dimana-mana. Love itu luas, kalau kita gambarkan (misalnya) pemandangan, itu juga bisa berarti love," kata Chairperson Ja4C, pelukis Ni Wayan Handoko pada malam pembukaan, Kamis (14/09) malam kemarin kepada Kristiani Pos.

Tampak lukisan karya Ni Wayan Handoko, Inggrid Widjanarko, Nelly Vega, Nancy Tawan, Bambang Renggono, Joseline, Nono Sugerno, Nyoman Trianawati, Boesono, Baherinah, dll, yang berkisar antara Rp500 ribu sampai jutaan rupiah.

Menurut Ni Wayan, hasil penjualan lukisan akan digunakan untuk mendanai ministry. Ja4C yang beranggotakan 80 orang ini, setiap minggunya aktif dalam pelayanan di panti asuhan, penjara, memberikan workshop dan pelatihan bagi anak-anak jalanan, pemulung.

Para antusias seni melihat bermacam gaya lukisan yang dipamerkan. Tampak juga bintang sinetron seperti Bella Saphira dan Rima Melati dalam pameran tersebut.

Malam pembukaan diisi dengan Ni Wayan mendemonstrasikan keahliannya melukis langsung di atas kanvas dalam waktu terbatas dengan diiringi musik rohani yang dibawakan anggota Ja4C yang juga pelukis Micha Wattimena.

"Kita berkolaborasi dengan musik agar semua potensi keluar, kita juga mengunjungi penjara-penjara dan melukis di sana. Ke pemulung, ke anak jalanan. Bahwa mereka sanggup. Dari apa yang kita punya, kita bisa berikan."

Ia kemudian meminta tiga orang untuk melukis tiga objek dan menggabungkan ketiganya menjadi sebuah lukisan hitam putih yang dinamai "Better Together". Makna kanvas hitam, menurut Wayan, adalah dunia atau pribadi yang sudah rusak. "Ada pribadi yang gelap, namun di dalam lukisan ini kita masih bisa melihat, kita yang sekecil apapun Tuhan bisa buat itu menjadi lukisan yang baik. Walau itu kecil, kita adalah bagian dari lukisan-lukisan ini," jelas Ni Wayan.

Menurut Ni Wayan, seniman yang murni adalah dari dalam hati. "Jika dalamnya baik, maka luarnya juga baik. Ini bukan bicara tentang agama tapi tentang hubungan baik dengan Allah. Dan disini kita juga belajar berbagi kasih, dengan subsidi silang. Mungkin ada orang yang berhasil dengan baik, ada yang tidak, jadi kita saling berbagi," tegas Ni Wayan.

"Di Ja4C sendiri kita belajar untuk memberi se-relanya dari dalam hati, seperti yang ada di Bible, berikanlah dengan sukacita, berapapun nilainya," urai Ni Wayan. Namun dia tidak mengungkapkan jumlah pasti yang akan disumbangkan.

Yang mau dicapai pameran ini, menurut Ni Wayan salah satunya adalah membawa seniman untuk tahu apa arti kesenian yang sesungguhnya, yaitu untuk Kristus.

Next Story : Jawa Barat Paling Banyak Terjadi Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama

Terpopuler

Headlines Hari ini