Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

WHO Teliti Penularan Flu Burung Antarmanusia di Indonesia


Posted: Jun. 03, 2006 01:27:19 WIB

Korban flu burung yang terjadi di Indonesia terus meningkat. Data terakhir yang dikeluarkan Departemen Kesehatan, Kamis (1/6), menunjukkan bahwa sejak Juli 2005 tercatat 50 kasus flu burung pada manusia, 37 di antaranya meninggal dunia.

Jumlah itu meningkat dibandingkan data pertengahan Mei lalu. Laporan Depkes tanggal 18 Mei menunjukkan saat itu terjadi 43 kasus, 33 di antaranya meninggal dunia.

"Kasus flu burung memang lebih serius dibandingkan sebelumnya. Namun, belum ditemukan penularan manusia ke manusia, masih dari ayam ke manusia," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari kepada wartawan, Kamis (1/6).

Menurut Siti, kasus yang terjadi tidak memenuhi kriteria virologi penularan antarmanusia, namun masih menunjukkan penularan dari ayam ke manusia.

Hingga kini kemungkinan penularan antarmanusia masih terus diteliti. Kepala Seksi Penyakit-penyakit Menular WHO, Steven Bjorge, mengemukakan, WHO segera membuat laporan akhir tentang kemungkinan penularan antarmanusia di Indonesia. Untuk itu diperlukan informasi yang lebih pasti tentang hal itu. Saat ini tengah diteliti kasus-kasus yang terjadi pada keluarga besar.

Khusus kasus di Indonesia, WHO mencatat telah terjadi 48 kasus flu burung. Sebanyak 36 kasus di antaranya meninggal dunia. Perbedaan jumlah dengan data Indonesia karena WHO masih melakukan penelitian pada dua kasus terakhir.

Laporan WHO menunjukkan, usia rata-rata penderita di Indonesia adalah 20 tahun dengan jangkauan usia antara 1,5 hingga 43 tahun. Sebanyak 21 penderita diidentifikasi tinggal di pedesaan, 14 orang di kawasan semiperkotaan, dan 13 lainnya di perkotaan.

Sebanyak 11 orang diduga tertular langsung dari unggas, 17 orang tertular tidak langsung, dua diduga tertular dari pupuk, enam tidak diketahui, dan 12 masih menunggu konfirmasi.

Adapun perbandingan penderita laki dan perempuan adalah 1,3:1. Sementara sebagian besar penderita (30 persen) adalah mereka yang bekerja di sektor bukan peternakan dan 22 persen adalah penderita anak-anak.

Dua jenis penelitian

Guna membuktikan penyebaran virus H5N1 dari manusia ke manusia, Dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) DTM & H MARS dari Departemen Pulmologi FK UI/RS Persahabatan Jakarta mengatakan, seyogianya dilakukan dua penelitian, yakni surveilans epidemiologik dan penelitian virologi.

Penelitian surveilans epidemiologik akan melihat kemungkinan penularan dari orang ke orang dan tidak ada riwayat penularan dari sumber yang sama. Contoh yang paling mudah adalah tertularnya sekitar 30 petugas RS di Singapura oleh seorang pasien SARS di tahun 2003, yang kemudian disebut super spreader.

Sementara penelitian virologi akan melihat adanya virus baru yang merupakan merger virus flu burung dengan virus manusia. Kalau belum sepenuhnya merger, setidaknya ditemukan virus yang bagian dalamnya adalah H5N1 dan bagian luarnya adalah H1N1.

"Kesimpulan yang akurat baru bisa diambil kalau hasil keduanya telah didapat," kata Tjandra Yoga Aditama. (Kompas)

Next Story : Hidupmu Berharga

More news in life

Berdoa Dapat Mencegah Depresi, kata Dekan Psikologi

Berdoa mampu mencegah seseorang dari depresi (tekanan kejiwaan), kata seorang dekan Psikologi di negeri ini. ...

Terpopuler

Headlines Hari ini