Sekolah dari tingkat SD hingga SMA di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, diminta untuk melakukan penambahan jam belajar keagamaan dengan alasan pendidikan agama memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan akhlak dan budi pekerti siswa.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu, Dani Hamdani, menyatakan setuju dengan rencana penambahan jam belajar keagamaan tersebut.
Penambahan jam belajar agama juga mendapat persetujuan Walikota Bengkulu, Ahmad Kanedi. "Mata pelajaran keagamaan sangat penting bagi pembentukan moral dan karakter siswa, jadi mata pelajaran itu tidak cukup diberikan dua jam saja," katanya, Selasa.
"Idealnya mata palajaran agama diberikan empat sampai lima jam setiap minggunya, sehingga siswa benar-benar dapat memahami makna dan ajaran agamanya," ujar Ahmad.
Ia meminta agar pelajaran agama jangan hanya memfokuskan pada pelajaran dan hafalan di buku, tetapi lebih kepada pengembangan budi pekerti dan kepatuhan siswa terhadap orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya.
Selain kurangnya jam pelajaran agama, umumnya sekolah hanya menjadikan mata pelajaran agama sebagai syarat kurikulum tanpa menanamkan budi pekerti pada siswa. Akibatnya, siswa hilang kendali sehingga melakukan aksi tawuran dan tindakan amoral lainnya, baik di dalam maupun luar lingkungan sekolah, kata Kanedi.
JAKARTA — Dalam rangka menyambut hari AIDS sedunia, Tim Peduli AIDS Universitas Katolik Atmajaya mengadakan gerak jalan (long march) dari kampus ...