Aktivis, Pemimpin Agama Protes Okupasi

Saturday, Sep. 23, 2006 Posted: 11:25:13AM PST

Pdt. Lennox Yearwood, C.E.O Hip Hop Caucus dan pemimpin Church of God and Christ memegang Declaration of Peace untuk disampaikan ke Gedung Putih bersama pendukung DOP lain, Kamis (21/09). (Foto: The Christian Post)

Pendukung Declaration of Peace duduk di depan Gedung Putih, Kamis. (Foto: The Christian Post)

Uskup Susan Morrison dari Gereja United Methodist membuka konferensi pers Declaration of Peace di depan Gedung Putih pada hari Kamis (21/09). (Foto: The Christian Post)

WASHINGTON – Beberapa pemimpin agama di AS yang bergabung dengan aktivis perdamaian yang menduduki gerbang Gedung Putih meminta okupasi Irak diakhiri dan menyerukan diadakan minggu nasional “kesaksian moral melawan okupasi Irak."

“Hari ini adalah hari pertama Deklarasi Aksi Minggu Perdamaian,” kata Uskup Susan Morrison dari Gereja United Methodist. “Kita berdiri di dalam solidaritas dengan saudara dan saudari kita yang berpartisipasi dalam lebih dari 350 aksi di seluruh negri minggu ini. Itu adalah kesaksian yang sangat menakjubkan."

Ratusan aksi individual di seluruh AS akan berlangsung 7 hari ke depan mulai dari puasa, menduduki tempat sampai berarak-arakan.

Aksi itu merupakan bagian dari kampanye nasional Declaration of Peace (DOP) yang meminta kebijakan AS terhadap Irak dirubah termasuk penarikan pasukan dan rencana yang lebih komprehensif untuk perdamaian. Lebih dari 500 kelompok menjadi bagian kampanye itu, sebut saja Methodist Federation for Social Action, Presbyterian Peace Fellowship, Baptist Peace Fellowship of North America, dan Roman Catholic Conference of Women Religious.

Aksi yang juga termasuk konferensi pers itu pada mulanya menampilkan pidato dari para veteran perang dan aktivis perdamaian, organisator acara sendiri menjadi barisan dan berarak ke depan gerbang barat Gedung Putih meminta Declaration of Peace disampaikan kepada Bush.

Namun ketika petugas keamanan menolak deklarasi tersebut, aksi duduk pun dilakukan di tepi jalan gerbang barat. DOP melaporkan 36 orang ditangkap, dengan alasan perilaku yang tidak menyenangkan.

Michelle Vu
Koresponden Kristiani Pos