Pasukan Perdamaian Afrika Tetap di Darfur
Saturday, Sep. 23, 2006 Posted: 3:46:22PM PST
Persatuan Bangsa-Bangsa (AP) - Uni Afrika mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan memperpanjang mandat pasukan perdamaian di Darfur sampai akhir tahun ini, memastikan pasukan internasional itu tetap tinggal di propinsi Sudan yang porak-poranda akibat perang itu.
Persatuan Bangsa-Bangsa akan menyediakan dukungan material dan logistik untuk misi itu, meskipun Sudan tetap menolak PBB mengambil alih misi dari Uni Afrika, kata Presiden Burkina Faso Blaise Compaore, ketua Dewan Perdamaian dan Keamanan UA.
Keputusan itu dibuat pada pertemuan pagi badan UA yang juga dihadiri Sekjen PBB Kofi Annan dan Presiden Sudan Omar al-Bashir. Ketika al-Bashir pergi meninggalkan ruangan, ia tidak mau memberikan komentar kecuali saat berteriak "Tidak!" saat seorang wartawan menanyakan jika dia membolehkan PBB mengambil alih pasukan perdamaian.
Pasukan Uni Afrika yang minim dana kewalahan menghentikan kekerasan di Darfur. Baik Dewan Keamanan UA dan PBB telah meminta PBB, yang punya kantong dalam dan sumber-sumber yang lebih baik, untuk menjalankan misi itu.
Untuk sekarang, misi UA akan diperkuat dan didukung bantuan PBB dalam bentuk logistik dan material, kata Compaore.
"Sudan keberatan bekerja sama dengan PBB," katanya.
PBB dan banyak kelompok hak asasi manusia mengatakan pertikaian antara pemberontak dan pemerintah yang didukung militia di Darfur telah menewaskan lebih dari 200.000 orang dan menyebabkan 2,5 orang mengungsi sejak tahun 2003.
Namun al-Bashir menyangkal bahwa ada bencana kemanusiaan di sana, dan mengatakan pada hari Kamis kelompok hak asasi manusia membesar-besarkan krisis di Darfur untuk memperoleh lebih banyak uang.
"Gambaran yang berusaha diberikan organisasi-organisasi sukarelawan untuk dapat memperoleh lebih banyak bantuan dan dana, telah memberikan hasil yang negatif," kata Omar al-Bashir dalam sebuah konferensi berita.
Selama konferensi berita itu, ia juga mengatakan bahwa pasukan perdamaian PBB ada di sana untuk melindungi Israel, menguras Sudan dan mendapatkan akses ke sumber minyaknya. Ia menuduh Yahudi menyebarkan propaganda dan mengorganisir reli-reli anti pemerintah di negeri itu.
Dalam sebuah pidato di Sidang PBB hari Selasa, Presiden Bush menyebut pembunuhan Darfur sebagai genosida dan mengatakan pasukan UA "tidak cukup kuat" untuk melindungi korban. Ia meminta pasukan diperkuat dan menuntut PBB mengambil alih.
Amerika Serikat dan sekutunya sekarang mempertimbangkan apakah ada opsi untuk mengkonfrontasi pemerintahan al-Bashir, termasuk kemungkinan intervensi militer meskipun dia menolak.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyright © 2006 The Associated Press. All rights reserved. The information contained in the AP News report may not be published, broadcast, rewritten or redistributed without the prior written authority of The Associated Press.
Nick Wadhams
Associated Press Writer
|