Raja Saudi ajak dialog Antaragama
Thursday, Mar. 27, 2008 Posted: 3:18:04AM PST
Raja Arab Saudi Abudullah mengajak dialog antaragama, Islam, Kristen dan Yahudi. Ini merupakan pernyataan pertama dan sebuah terobosan di negara yang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel dan melarang simbol dan praktik agama selain Islam.
Pernyataan yang dipuji oleh sejumlah pemimpin Yahudi, Islam dan Kristen itu, muncul di tengah minimnya inisiatif perdamaian dan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Baru-baru ini warga muslim dibuat marah oleh pemuatan lagi kartun Nabi Muhammad dan pembaptisan tokoh muslim oleh Paus Benediktus XVI.
"Gagasannya adalah mengajak perwakilan semua agama monoteis untuk duduk bersama dengan saudara-saudara mereka dalam keyakinan dan ketulusan karena kita percaya pada Tuhan yang sama," kata Abdullah kepada para delegasi peserta seminar Budaya dan Penghormatan pada Agama, di Riyadh, Selasa lalu, menurut The Associated Press.
Abdullah mengatakan ia berencana menggelar konferensi untuk menggali opini muslimin dari bagian lain atau non Timur Tengah. "Lalu kami akan lanjutkan dengan pertemuan bersama saudara-saudara Kristen dan Yahudi, jadi kami bisa sepakat atas sesuatu yang menjamin kelangsungan kemanusiaan melawan mereka yang merusak etika, sistem kekeluargaan dan kejujuran," kata Abdullah.
Detail inisiatif Abdullah, termasuk siapa saja yang akan berpartisipasi belum jelas, khususnya soal apakah para pemimpin agama Yahudi di Israel akan diundang juga. Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lain, kecuali Mesir dan Yordania, tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel dan secara umum menghentikan kontak.
Ajakan ini -satu-satunya yang pernah dikeluarkan pemimpin Arab- sangat signifikan. Monarki Saudi adalah pelindung Tanah Suci, Makkah dan Madinah. Ini membuat kata-kata Abdullah bisa menjadi panutan. Bahkan Abdullah mengatakan ulama tertinggi Saudi sudah menyalakan lampu hijau, sehingga bisa menjadi dukungan kuat bagi inisiatif itu.
Bila terlaksana dialog ini bisa melapangkan jalan perundingan damai menuju kesepakatan untuk mengakhiri konflik di kawasan itu. Perundingan politik antarnegara, termasuk yang disponsori AS, antara Palestina dan Israel sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan positif.
Suara dukungan langsung disuarakan Gedung Putih. Juru bicara kepresidenan AS, Dana Perino mengatakan, tokoh seperti Abdullah dengan isyarat perdamaian itu memberi harapan baik. "Itu memberi harapan bagi pengakuan hak setiap orang untuk merdeka dan bebas berekspresi dan beragama. Jadi kami mendukung itu," kata Perino
Ulama terkemuka Saudi, Sheik Muhammad al-Nujaimi mengatakan tidak ada alasan mengapa para pejabat Saudi termasuk Raja Abdullah tidak bisa bertemu dengan para ulama Yahudi. "Satu-satunya alasan untuk para rabbi, mereka jangan mendukung pembantaian terhadap warga Palestina," kata Nujaimi.
Di Israel, Rabbi Kepala, Yona Metzger melontarkan dukungan yang sama. "Tangan kami terbuka lebar untuk setiap inisiatif perdamaian dan dialog untuk mengakhiri setiap teror dan kekerasan," katanya.
Rosa H.
Reporter Kristiani Pos
|