Presiden Dewan Kepausan Dialog Antar-agama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue/PCID) Vatikan, Kardinal Jean-Louis Tauran mengunjungi kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) pada Jumat (27/11) dalam rangkaian kunjungan resminya ke Indonesia. (Foto: Kristiani Pos)
Suasana pertemuan Kardinal Jean-Louis Tauran dengan pemimpin PGI dan tokoh Kristen di ruang sidang PGI. (Foto: Kristiani Pos)
Presiden Dewan Kepausan Dialog Antar-agama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue/PCID) Vatikan, Kardinal Jean-Louis Tauran. (Foto: Kristiani Pos)
JAKARTA – Presiden Dewan Kepausan Dialog Antar-agama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue/PCID) Vatikan, Kardinal Jean-Louis Tauran mengunjungi kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) pada Jumat (27/11) dalam rangkaian kunjungan resminya ke Indonesia.
Dalam kunjungannya ke PGI, Kardinal Jean-Louis Tauran diterima langsung oleh Ketua Umum PGI, Pdt. A.A. Yewangoe yang baru saja terpilih kembali menjadi Ketua Umum PGI hasil Sidang Raya PGI XV yang lalu.
Bagi Kardinal Tauran, inilah kunjungannya yang pertama ke Indonesia. Vatikan melihat Indonesia memiliki jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia dan menyadari betapa peran Indonesia dalam membangun citra Islam di dunia saat ini sangat menentukan.
“Saya selalu mencoba untuk melihat apa yang sama dalam kemanusiaan ini. Karena dari situlah, kita bisa menghidupi secara bersama-sama tujuan hidup kita,” ujar Kardinal Tauran dalam sebuah wawancara.
Dalam uraiannya, Ketua Umum PGI memaparkan peranan PGI sebagai lembaga gerejawi yang mewakili 80 persen umat Kristen di Indonesia yang terdiri dari berbagai denominasi. selain itu, Yewangoe juga memberitahukan bahwa baru saja PGI mengadakan Sidang Raya PGI XV pada 18-24 November lalu.
Dalam wawancara dengan media, Pdt. A.A. Yewangoe juga menyampaikan apresiasinya dan menyambut baik kunjungan Presiden Dewan Kepausan Dialog Antar-agama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue/PCID) Vatikan, Kardinal Jean-Louis Tauran ke kantor PGI dan menganggap kunjungan itu sebagai suatu bentuk relasi yang baik antara Oikoumene dengan Vatikan.
Dalam beberapa pertemuan dengan Kedutaan Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan, selalu ditekankan bahwa Vatikan sangat memberi apresiasi khusus terhadap kemampuan pemerintah Indonesia dalam mengedepankan cara dialog guna membangun kehidupan masyarakat dan kehidupan antar umat beragama yang harmonis, khususnya di saat banyak negara di belahan dunia mengalami benturan antaragama dan antarkebudayaan yang pelik.
"Atas dasar apresiasi terhadap kemajemukan dan keharmonisan antaragama dan antarbudaya tersebut, maka Paus mengirimkan Kardinal Jean-Louis Tauran, Presiden PCID, untuk berkunjung ke Indonesia," ujar Widarmono, salah seorang Panitia Penerimaan Kunjungan Kardinal Jean-Louis Tauran.
Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) didirikan pada tahun 1964 oleh Paus Paulus VI (1897-1978). Awalnya, lembaga itu bernama Sekretariat untuk Non-Kristiani. Namun kemudian pada tahun 1988, nama itu diganti menjadi Pontifical Council for Interreligious Dialogue.
Lembaga resmi Vatikan bidang hubungan antaragama ini memiliki tiga tanggung jawab utama. Pertama, untuk memajukan saling pengertian, saling hormat, dan saling kerjasama antara umat Katolik dengan umat agama-agama lain. Kedua, untuk mendorong studi dan penelitian agama-agama. Ketiga, untuk mengembangkan pendidikan bagi mereka yang bekerja untuk memajukan dialog.
Terbentuknya PCID tersebut menjadi sarana dan jembatan bagi Vatican untuk membangun hubungan antarmasyarakat dunia berdasarkan jati diri kemanusiaan yang sejati. Dialog antaragama atau antarbudaya tidak lagi merupakan sesuatu yang muncul karena situasi, tetapi telah menjadi sebuah keharusan vital untuk masa depan hubungan antarbangsa. Atas dasar ini, maka Vatikan sangat menekankan otonomi dari PCID tersebut.
Kardinal Jean-Louis Tauran akan berada di Indonesia 24 November - 1 Desember 2009.
JAKARTA - Tema Natal "Bertumbuh Menjadi Pembawa Damai", dinilai Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja tepat untuk melahirkan sikap dan perilaku yang baik kepada semua orang, apapun agama dan bangsanya. ...