Foto Ibu Teresa berukuran besar tengah disiapkan di Ahmadabad, India, Rabu (25/8/2010) menjelang peringatan 100 tahun kelahirannya Kamis (26/8/2010). (Foto: AP/Ajit Solanki)
Kota Kolkata, India, Kamis, 26 Agustus, akan mengenang seorang biarawati berbadan kecil. Almarhumah dengan nama asli Agnes Gonxha Bojaxhiu lahir 100 tahun lalu di negara dengan jarak setengah wilayah dunia dari Kolkata. Dia menjadi sebuah lambang rasa kasih atas karyanya bagi orang sakit dan kaum papa.
Ibu Teresa, demikian panggilannya, lahir pada 26 Agustus di Uskub, Kerajaan Ottoman, dan kini bernama Skopje, ibu kota Macedonia. "Malaikat Belas Kasih", seorang peraih Hadiah Nobel Perdamaian 1979 dan calon orang suci Katolik, lahir dari keluarga etnis Albania.
Dia tiba di India tahun 1929 dan dua tahun kemudian mengucapkan kaulnya sebagai seorang biarawati dan memilih nama Teresa.
Hari ulang tahunnya akan dirayakan di Kolkata, New Delhi, Eropa Timur, dan bahkan Times Square, Kota New York, di mana papan-papan reklame raksasa akan bercahaya warna biru dan putih—warna jubah biarawati yang dipakai ordo Misionaris Cinta Kasih yang dia dirikan.
Doa kenangan khusus akan dibacakan di Kolkata. Perusahaan Kereta Api India akan meluncurkan sebuah "Kereta Api Ekspres Ibu Teresa" baru dengan gerbong dicat biru. Kota itu juga meresmikan sebuah festival film Ibu Teresa dengan film-film dokumenter yang mengisahkan hidup dan karyanya.
Ibu Teresa memulai karya misionaris dengan kaum miskin di Kolkata tahun 1948. Kota di India timur itu tetap menjadi basisnya sampai dia meninggal pada September 1997.
Walau nama dan kenangan akan dirinya begitu dihormati, Ibu Teresa juga mempunyai pengkritik. Salah seorang yang paling vokal adalah penulis kelahiran Inggris, Christopher Hitchens. Dalam film dokumenter 1994, Hell’s Angel, Hitchens menuduh Ibu Teresa sebagai seorang oportunis politis. Ibu Teresa dianggap turut berkontribusi pada kesengsaraan kaum miskin dengan sikapnya yang menentang kontrasepsi dan aborsi.
Warga India
Ibu Teresa dinyatakan Beata, orang yang berbahagia, tahun 2003, oleh Vatikan. Status menjadi orang suci masih menanti bukti keajaiban medis.
Serangkaian surat Ibu Teresa yang diterbitkan tahun 2007 juga menyebabkan kekhawatiran di kalangan pengagum karena memperlihatkan dia mengalami krisis iman hampir sepanjang hidupnya.
Lepas dari itu, acara perayaan juga diadakan di tiga negara Balkan: Albania, Macedonia, dan Kosovo.
Tahun lalu India menolak tegas sebuah tuntutan dari Pemerintah Albania agar sisa-sisa jasad Ibu Teresa dikuburkan di samping ibu dan saudara perempuannya di Tirana. "Ibu Teresa adalah seorang warga India," kata Kementerian Luar Negeri India.
Dia mendapat kewarganegaraan India tahun 1951 dan menerima pemakaman kenegaraan setelah meninggal.
Sumber: Kompas
Banyaknya gelombang bantuan asing kepada para korban banjir di Pakistan membuat para pemberontak Taliban gerah. Mereka mengancam akan menyerang warga asing yang mengirimkan bantuan kepada korban banjir karena menilai ada udang di balik batu. ...