Gereja Katedral Padang yang rusak berat akibat gempa Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Padang, mengakibatkan sedikitnya 500 orang meninggal dan ribuan bangunan hancur. (Foto: Kompas)
PADANG - Genap 20 hari pasca gempa berkekuatan 7,6 SR yang memporak-porandakan Padang, Sumatera Barat dan beberapa kota di sekitarnya telah menelan korban sedikitnya 500 orang meninggal dan ribuan bangunan hancur.
Tercatat sebanyak 1.240 unit tempat ibadah di Sumatera Barat (Sumbar) telah terdata mengalami kerusakan dan banyak di antaranya rata dengan tanah serta tidak dapat digunakan lagi akibat guncangan gempa 7,9 SR.
Data Sarkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar di Padang, Selasa, menyebutkan, kerusakan tempat ibadah itu terdiri dari 687 unit rusak berat, 396 rusak sedang dan 257 unit rusak ringan, seperti dilansir oleh Kompas.
Tempat ibadah yang rusak diantaranya masjid, gereja, vihara dan kelenteng yang berada di delapan daerah kota dan kabupaten yang terkena gempa.
Dari data yang terhimpun menyebutkan tempat ibadah paling banyak mengalami kerusakan adalah di Kabupaten Padang Pariaman mencapai 418 unit rusak berat, 140 unit rusak sedang dan 13 unit rusak ringan.
Rincian tempat ibadah yang rusak meliputi, di Kota Padang tercatat 151 unit rusak berat, 120 unit rusak sedang dan 108 unit rusak ringan, sedangkan di Kota Pariaman, 47 unit rusak berat, 20 unit rusak sedang, dan 21 unit rusak ringan.
Di Kabupaten Agam, sebanyak 49 tempat ibadah rusak berat 49 unit, 54 unit rusak sedang dan 52 unit rusak ringan.
Tempat ibadah yang rusak berat juga terdapat di Kota Padang Panjang (5), Kabupaten Solok (4), Kabupaten Tanah Datar dan Pasaman masing-masing dua unit.
JAKARTA – Menyambut Natal 2009 dan Tahun Baru 2010 Mabes Polri menyiagakan 79.154 personel kepolisian dan mensterilkan seluruh gereja di Indonesia. ...