Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

National Prayer Conference Diadakan di Jakarta


Posted: May. 06, 2005 16:18:45 WIB
national-prayer-conference-diadakan-di-jakarta

Sekitar 150.000 orang memadati Gelora Bung Karno dalam acara National Prayer Conference 2005, 5 Mei 2005 di Jakarta. Sandra Pasaribu / KP

national-prayer-conference-diadakan-di-jakarta

Bendera Merah Putih raksasa dibentangkan di Gelora Bung Karno dalam acara National Prayer Conference, 2005, 5 Mei, di Jakarta. Sandra Pasaribu / KP

national-prayer-conference-diadakan-di-jakarta

Para panitia memimpin doa bersama. Sandra Pasaribu / KP

Pada tanggal 5 Mei 2005 diadakan National Prayer Conference (NPC) Indonesia 2005 yang bertemakan "Indonesia bagi Bangsa-bangsa". Acara ini dihadiri oleh sekitar 150.000 peserta termasuk tokoh-tokoh agama dan pemimpin antara lain Gubernur DKI Sutiyoso, Ketua PGI Pdt Dr AA Yewangoe, Ketua PGPI Pdt Suhandoko dan delegasi-delegasi dari berbagai negara, serta undangan lainnya.

NPC sebagai jaringan doa nasional juga diadakan serentak di 77 kota di seluruh Indonesia pada waktu yang bersamaan.

“Hari ini kita telah berubah. Dan transformasi kita mulai. Persatuan umat kristiani bukanlah ancaman melainkan berkat bagi bangsa ini, untuk Indonesia yang lebih baik. Untuk dunia yang lebih adil,” kata Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt Dr. AA Yewangoe.

“Kita berkumpul dari berbagai denominasi, Injili, Pantekosta, Karismatik, Orthodox, Roma Katholik, Oikumene, Advent, Bala Keselamatan, anggota Persekutuan Gereja Indonesia dan lain-lain, hanya untuk memuliakan penyelamat dunia yang telah naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Kita rayakan kebangkitan untuk memintaNya campur tangan dalam transformasi bangsa ini menjadi lebih baik,” ucap pendeta Bambang Wijaya dari Persekutuan Gereja Injili.

“Korupsi, gangguan keamanan, bencana alam dan penyakit adalah akibat dari ketamakan manusia dan hilangnya kepedulian kita pada sesama manusia. Sifat mau kaya sendiri adalah kuasa gelap yang selama ini menyelimuti kita. Semoga Tuhan mengampuni kita,” kata Romo Budi dari Gereja Katolik Roma dalam doa syafaatnya.

Di hadapan sekitar 150 ribu peserta, Sutiyoso menyampaikan rasa haru dan bahagianya bisa hadir di tengah-tengah umat Kristiani. “Saya bangga bisa berdiri di sini. Ini merupakan kehormatan bagi DKI Jakarta karena bisa melaksanakan acara yang mulia, kenaikan Isa Almasih. Saya gembira acara yang dihadiri oleh berbagai umat agama ini hanya untuk memuliakan Tuhan dan mendoakan bangsa kita yang sedang mengalami kesusahan,” katanya.

“Kita semua umat Tuhan”. Sutiyoso melanjutkan, “Dan umat kristiani telah ikut berperan mendoakan bangsa ini untuk lepas dari berbagai malapetaka. Hanya bila kita bersatu berpaling ke jalan-Nya, kita dapat hadapi bersama semua persoalan bangsa ini.”

“Terima kasih untuk semua perhatian bangsa-bangsa yang ikut mendoakan bangsa ini, semoga kebangkitan Indonesia menjadi tanda bagi kebangkitan seluruh bangsa,” tegas Sutiyoso menutup sambutan dengan seruan panjang syalom sebanyak tiga kali.

Pada pukul 17.00 acara dibuka dengan puji-pujian koor gabungan Jaringan Doa Sekota (JDS), mengumandangkan Serikat Persaudaraan, diikuti oleh seluruh peserta yang memadati 24 sektor di sekeliling lapangan bola.

Acara diakhiri dengan dibentangkannya bendera Merah Putih raksasa dan stadion dipenuhi sorak sorai dengan lantunan lagu pujian.

Next Story : Syahrul Yasin Limpo: GMKI Harus Pertahankan Karakter Kristiani

Terpopuler

Headlines Hari ini