Morris Cerullo berbicara dalam acara Seminar Transformasi untuk Dunia di PRJ, 8 April. (Foto: Sandra Pasaribu/ KP)
Menjelang Konferensi Doa Nasional (National Prayer Conference-NPC) pada bulan Mei, panitia NPC mengadakan seminar Transformasi untuk Indonesia dengan tema “Konferensi Doa Peperangan Rohani” dan mengundang Dr. Morris Cerullo, salah satu tokoh pendiri Sekolah Doa Syafaat, sebagai pembicara.
Seminar itu diadakan selama tiga hari sejak tanggal 7-9 April 2005 dan dihadiri oleh ribuan umat Kristiani, baik dari Jakarta maupun yang datang dari luar daerah.
Dalam konferensi persnya, 8 April, panitia NPC mengatakan, mereka cukup kaget melihat antusiasme peserta yang mengikuti seminar ini karena target peserta yang tadinya diharapkan hadir sekitar 5000 orang, bertambah menjadi 5500 orang.
Tony Mulia, ketua pelaksana acara ini menjelaskan alasan mengundang Dr. Moris Cerullo karena Cerullo sudah mempunyai keingginan untuk datang ke Indonesia dan itu yang ditangkap oleh NPC.
“ Saya mengundang Morris Cerullo sebagai salah satu pembicara seminar Transformasi karena sejak dua tahun sebelumnya, beliau sudah punya rencana untuk datang ke Indonesia pada bulan April. Dan kebetulan kedatangannya bertepatan dengan program NPC bulan Mei. Pihak kami menangkap visi yang sama dengan beliau, yaitu mengadakan transformasi melalui gerakan doa bersama-sama.”
Ia melanjutkan, “ Morris melihat bahwa sudah saatnya bagi bangsa Indonesia untuk mengalami transformasi. Beliau mengatakan, mujizat Tuhan akan terjadi ketika ada masalah besar terjadi di Indonesia. Saat ini Tuhan sedang berbuat sesuatu untuk Indonesia dan sebagai salah satu hamba Tuhan, Morris dipakai sebagai alat pemersatu bangsa.”
Tony menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Sekolah Doa Morris Cerullo di Amerika. Menurutnya, Morris punya karunia berdoa untuk bangsa karena banyak negara-negara yang mengalami transformasi di berbagai bidang kehidupan berkat kekuatan doa para pendoa syafaat yang lahir dari sekolah doa Morris.
Panitia NPC berharap Tuhan akan memenuhi janji umatNya agar Indonesia mengalami transformasi ditengah-tengah masyarakat lewat kekuatan pendoa-pendoa syafaat.
Fokus acara seminar ini sendiri, menurut Antonius Natan, koordinator acara adalah doa pengurapan untuk pemulihan negeri; salah satunya pemulihan ekonomi, bisnis, dan pemerintahan.
Sekretaris Umum NPC, Cecilia menambahkan, pada puncak acara doa NPC tanggal 5 Mei nanti, pihaknya akan membagikan gelang transformasi kepada peserta yang dilengkapi dengan kutipan ayat dari Mazmur 2 : 5 -8. Tujuannya adalah untuk saling mengajak satu dengan yang lainnya untuk bersatu dalam doa dan berharap setelah selesai acara, gerakan doa akan terus berlanjut.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik anggota Komisi Pemilihan Umum, Pdt. Saut Hamonangan Sirait menggantikan Andi Nurpati dengan sisa masa ...