Para anggota paduan suara menarik napas lega. Nyanyian terakhir dalam kebaktian Natal akhirnya selesai mereka lantunkan. Puji Tuhan, semuanya berjalan dengan baik. Padahal, jujur saja, hingga latihan terakhir dua hari yang lalu, mereka masih belum "pede" untuk tampil di hadapan
Angin baru pemberantasan korupsi di negeri ini perlu direspons positif. Ada semangat baru untuk memperbaiki diri bangsa ini. Tetapi harus kita ingatkan kepada semua pihak agar gerakan menangkapi koruptor ini bukan hanya ”pemanis lidah” saja. Di lapangan masih
Tatkala Natal kudus menjamah-buana kidung sukacita membahana menguak sejarah, menjanjikan harapan baru Kristus Yesus, yang lahir di kekinian sejarah adalah Allah yang melawat dan membebaskan manusia dari masa lampau
Apa sesungguhnya yang terlintas dalam pikiran kita setiap kali merayakan Natal? Tidak terhindarkan yang selalu menonjol adalah segi-segi glamornya. Betapa tidak. Lihatlah berbagai persiapan yang dilakukan. Setiap rumah tangga sudah mulai merencanakan bagaimana dan ke
Natal adalah momentum baru untuk memaknai hidup dan kehidupan ini. Merayakan Natal berarti menyambut Sang Fajar baru yang datang membawa terang dunia, menerangi kegelapan yang diakibatkan perilaku buruk manusia. Penderitaan yang dialami sebagian rakyat kecil
Harapan, pengharapan adalah milik manusia yang paling penting dan berharga. Harapan adalah sebuah kekuatan, sebuah power yang memungkinkan manusia melangkahkan kakinya menyusuri lorong-lorong waktu untuk mencipta sejarah di pentas kehidupan. Harapan membuat manusia tetap eksis
Saya menerima tulisan bagus dengan syair yang intinya: "Bukan X-mas". Penulis itu mengkritik bahwa orang biasanya memotong tulisan Christmas menjadi X-mas. Mungkin ada yang akan menegur penulis itu, seakan-akan orang tidak memahami licentia poetica (penyair kan bebas
Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini kembali tegang. Setelah rentetan peristiwa penembakan beberapa waktu lalu terhadap seorang jaksa dan Pendeta Susianti Tinulele, minggu lalu, tepatnya 12 Desember 2004, Palu kembali diguncang oleh peristiwa penembakan baru. Jemaat GKST Imanuel
Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Immanuel dilempar bom pada Minggu 12 Desember malam kembali diguncang bom. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Gereja Anugerah Masomba yang terletak beberapa kilometer dari GKST ditembaki orang tak dikenal. Akibat peristiwa tersebut, anggota
Gangguan terhadap pelaksanaan ibadah, terutama sekali ibadah umat Krisitiani, bukanlah hal yang sama sekali baru. Sekitar empat puluh tahun yang lalu, di daerah pinggiran Ibu Kota, gangguan pelaksanaan ibadah gerejawi secara konkret dialami oleh penulis. Pada saat-saat umat