Jakarta - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyesalkan aksi penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Sekjen PGI Gomar Gultom mengatakan, penyerangan yang menewaskan 3 jamaah Ahmadiyah sebagai tragedi kemanusiaan.
"Kita sangat berduka, ini tragedi kemanusiaan yang luar biasa. Harga nyawa manusia dipermainkan," kata Gomar saat dihubungi detikcom Senin (7/2/2011).
Gomar mengingatkan, negara bertangung jawab untuk melindungi semua warga negara apapun agama dan keyakinannya. "Tidak boleh ada orang yang merasa punya hak mencabut nyawa orang lain apapun alasannya," ujarnya.
PGI juga meminta aparat untuk mengusut tuntas pelaku penyerangan tersebut. "Aparat harus mencegah penghakiman massa terjadi. Jika tidak sendi-sendi kebangsaan kita semakin terkoyak," ujarnya.
Dalam penyerbuan di Cikeusik, Pandeglang, tiga jamaah Ahmadiyah tewas. Seperti diutarakan dari pihak Ahmadiyah mereka yang tewas yaitu Mulyadi, Tarno dan Roni. Mulyadi adalah warga setempat atau tuan rumah, sedangkan Roni adalah jemaah yang datang dari Jakarta.
Berdasarkan data dari Mabes Polri sampai malam ini, ada enam jamaah yang mengalami luka berat. Mereka antara lain menderita luka bacok di kepala, patah tangan, luka bacok di punggung, dan pendarahan di mulut dan hidung. Korban tewas dan luka kini berada di RS Malingping.
sumber : detiknews
“Kisah ke-Kristenan sebagai iman yang mendunia ditulis di depan mata kita," kata Dr. Dana Robert dari Boston University School of Theology, saat berbicara di hadapan kumpulan pemimpin-pemimpin gereja dunia