Perayaan ke-77 tahun Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) pada 30 September mendatang di Tondano, akan dirayakan bersamaan dengan Perayaan 25 Tahun Hubungan Kemitraan GMIM dan Gereja Evanglische Kirsche In Hessen Und Nassau (EKHN).
Kedatangan sejumlah pendeta dari rombongan tim EKHN di Sulut, Senin (26/9) disambut hangat oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara DR. Djouhari Kansil.
Menurut Kansil, dikutip dari suaramanado.com, betapa penting dan bagusnya misi kemitraan yang sudah dibangun selama ini, antara pihak GMIM dan EKHN.
Selain misi keagamaan, kunjungan tim EKHN ini juga membawa misi pendidikan. "Beberapa pekan yang lalu para guru-guru SMK di Sulut telah mengadakan studi banding di Jerman, khususnya di wilayah Hessen dan Nassau. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk mempelajari kurikulum khusus sekolah kejuruan di 2 wilayah tersebut," jelas Kansil.
Kansil menambahkan, SMK di Jerman sangat dilirik dan diminati karena lulusan mereka langsung dipakai menjadi tenaga kerja di seluruh industri di Jerman dan bahkan di negara-negara lainnya di Eropa.
Selain sambutan hangat dari wakil Gubernur Sulawesi, Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt Piet M Tampi STh MSi, dikutip dari manadopost, berharap dalam usia yang tergolong tua itu Tuhan selalu menyertai perjalanan hidup dan karya kepelayanan GMIM dalam menyebarkan benih-benih Injili di tanah Minahasa dan ini patut disyukuri segenap jemaat GMIM.
Diungkapkannya, sejak para penginjil yang berasal dari Belanda menanamkan karya besar Allah ini, GMIM kini tumbuh menjadi sebuah gereja yang kokoh yang selalu menjalankan ajaran-Nya di tengah-tengah dunia modern sekarang ini.
Sebanyak 300 ribu jemaat Kristen di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tidak mempunyai tempat ibadah yang tetap karena tidak mendapat persetujuan dari