HOME Society Right
: : VIEW PAGE

Dunia Memperingati Hari AIDS Sedunia

Saat ini Penderita AIDS di Dunia Sekitar 40 Juta Orang

Thursday, Dec. 2, 2004 Posted: 9:23:36PM PST

Setiap tanggal 1 Desember, anggota-anggota komunitas global bersama-sama mendemonstrasikan kepedulian terhadap penyebaran HIV/AIDS. Sementara itu beberapa gereja dan organisasi Kristiani menandai Hari Aids Sedunia dengan acara khusus atau kampanye.

Secara global, terdapat hampir 40 juta orang hidup virus HIV atau mempunyai AIDS. Kematian telah meninggalkan lebih dari 14 juta yatim piatu dan jika dibiarkan dan tidak diperiksa, akan meninggalkan 40 juta orang lagi. Di Afrika sendiri, lebih dari 8.000 orang mati karena AIDS setiap harinya.

Di Amerika, pemerintah federal membantu program Food for the Hungry sebanyak $8 juta , yang dikumpulkan dari rencana presiden AS untuk keringanan AIDS (President's Emergency Plan for AIDS Relief-PEPFAR), organisasi bantuan tersebut memimpin koalisi dari delapan organisasi berdasarkan iman dalam menghambat HIV/AIDS melalui pendidikan dan program penangkalan di tiga negara Afrika dan Haiti.

Satu area dalam kemajuan melawan AIDS adalah kesuksesan Mobilizing for Life, yaitu program pencegahan dan perawatan global HIV/AIDS dari World Relief. World Relief bekerja melalui organisasi komunitas-komunitas dan gereja-gereja pribumi untuk membangun proyek inisiatif AIDS lokal yang berkelangsungan.

Sedari mulainya dalam krisis AIDS di Malawi dan Swaziland pad atahun 1992, World Relief telah bekerja untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen korporat untuk AIDS. Ladang World Relief dalam program AIDS sekarang berada di sembilan negara di dunia dan AIDS terintegrasi kepada semua inti program-program World Relief.

World Relief saat ini meluncurkan inisiatif baru iyang disebut Shine Your Light ?suatu jalan bagi kelompok pemuda untuk mengumpulkan kesadaran dan uang untuk pencegahan dan perawatan AIDS di negara-negara berkembang, dan juga mereka belajar keuntungan dari mempraktekkan penangkalan dalam kehidupan mereka.

Partisipan akan mempunyai akses untuk fakta-fakta dan statistik-statistik yang akurat mengenai AIDS. Uang yang dikumpulkan dari Shine Your Light akan mendukung pekerjaan bantuan untuk AIDS dari World Relief di Rwanda, Mozambik, Malawi, Haiti, Burundi, Burkina Faso, Kenya, Kambodia dan RRC.

Pada tahun 1990, organisasi World Vision mulai membantu yatim piatu di Rakai, Uganda, yaitu tempat asal dari penyakit ini. Program lainnya adalah membantu anak-anak Romania yang terinfeksi virus AIDS dan membantu wanita dan pemudi Thailand untuk menghindari pelacuran. Saat ini, World Vision telah memiliki program-program AIDS dei beberapa negara, terutama di sub-Sahara Afrika dimana hampir 30 juta orang membawa virus tersebut.

Sekitar setengah orang dari 40 juta orang penderita AIDS adalah wanita. Sekjen PBB, Kofi Annan mengatakan hampir tiga per empat dari seluruh wanita penderita AIDS possitif tinggal di sub-Sahara Afrika.

Peter Piot, kepala dari UNAIDS mengatakan, " Angka dari wanita yang hidup dengan HIV meningkat disetiap tempat. Sekarang, wajah dari AIDS adalah peningkatan penderita wanita dan pemuda. Hukum harus diturunkan melawan penyiksaan domestik dan pemerkosaan untuk memastikan wanita mempunyai hak milik, karena itu akan membuat mereka lebih aman dan mengurangi kerapuhan terhadap HIV. ?

Dengan diperkirakannya sekitar 840.000 terinfeksi HIV, China telah dikritik untuk reaksinya yang terlalu lambat atas ancaman AIDS. PBB telah memperingatkan China dapat memiliki kurang lebih 10 juta penderita pada tahun 2010 jika tidak diambil tindakan yang cepat.

Eropa Timur yang memiliki penderita AIDS yang sangat meningkat setelah kejatuhan Uni Soviet juga ikut dalam pengamatan. Serbia-Montenegro mengadakan program radio dan televisi secara langsung untuk meningkatkan kesadaran bagaimana penyakit itu menyebar. Portugal, yang mempunyai tingkat penderita AIDS baru yang paling tinggi di Eropa Timur, membuka markas baru dari suatu asosiasi untuk membantu pasien AIDS.

Victor Mooney dari New York mengadakan kampanye di Roma untuk mengumpulkan uang dengan menjual gelang untuk mendanai perjalanannya dari Senegal ke New York tahun depan untuk meningkatkan kesadaran mengenai AIDS. Sebelum kemunculannya di katedral, ia mengatakan, ?Kita tidak akan dapat menghentikan epidemik ini kecuali jika kita menaruh wanita untuk merespon kepada AIDS dalam hatinya. ?

Sedangkan aktivis-aktivis AIDS di Indonesia berpacu melawan waktu untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit itu. Mereka tidak hanya mentarget yang berada pada resiko paling besar namun juga ibu-ibu rumah tangga. AIDS menyebar sangat cepat di Indonesia dan PBB telah mendesak Indonesia untuk bertindak secepat mungkin untuk membawa ledakan HIV dibawah kontrol.

Di Jakarta peringatan Hari AIDS sedunia antara lain berlangsung di bundaran Hotel Indonesia di Jakarta pusat oleh sekelompok pemuda yang berorasi tentang bahaya HIV/AIDS. Namun tampaknya Hari AIDS dunia masih belum jadi perhatian warga Indonesia karena banyak yang tidak mengetahui peringatan Hari AIDS.

Menurut badan PBB untuk HIV/AIDS, secara global terjadi peningkatan jumlah ibu rumah tangga dan remaja putri yang mengidap HIV/AIDS. Di Indonesia sendiri masih sulit untuk memastikan jumlah penderita HIV/AIDS karena banyak kasus yang tidak dilaporkan.

Hingga bulan September 20004 data resmi di rumah sakit Indonesia tercatat 5700 kasus, artinya lebih dari 20 kasus per harinya. Namun Yayasan Pelita Ilmu, yang bergerak dalam kesadaran HIV/AIDS, memperkirakan terdapat sekitar 90 ribu sampai 150 ribu kasus di seluruh Indonesia.


>


Yunita Tjokrodinata
yunita@christianpost.co.id