-
((Photo: Pew Research Center))
Menurut Pusat Penelitian Pew melaporkan pada hari Selasa bahwa terdapat sepertiga dari 198 negara mengalami permusuhan sosial terhadap agama yang menandai peningkatan di hampir setiap wilayah utama di seluruh dunia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 33 persen permusuhan pada tahun 2012 naik dari 29 persen pada 2011 dan 20 persen pada pertengahan 2007. Lonjakan paling tajam dilaporkan terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara, dimana Pew mengaitkan dengan revolusi politik baru-baru ini yang kadang disebut Arab Spring.
Pew mencatat bahwa total enam negara ditemukan memiliki permusuhan sosial yang sangat tinggi pada tahun 2012: Suriah, Lebanon, Sri Lanka, Bangladesh, Thailand, dan Burma (Myanmar). Negara-negara lain sebagian besar dari mereka berasal dari Asia dan Afrika. Pada saat yang sama 38 persen atau 76 negara ditemukan lebih rendah pada tahun 2012, turun dari 87 negara (44 persen) pada tahun sebelumnya.
Umat Kristiani dan Muslim adalah dua kelompok agama yang terusik di kebanyakan negara antara Juni 2006 dan Desember 2012. Umat Kristiani menghadapi pelecehan di 151 negara, Muslim di 135 negara, dan Yahudi di 95 negara.
Pew menjelaskan bahwa ada perbedaan antara kelompok-kelompok yang lebih dilecehkan oleh pemerintah dan mereka bisa mengalami pelecehan lebih besar dari individu atau kelompok masyarakat. Ia mencatat bahwa orang-orang Yahudi menghadapi pelecehan sosial terbesar di 66 negara daripada pelecehan dari pemerintah di 28 negara yang berbeda. Beberapa agama minoritas seperti Sikh dan Baha'i mengalami pelecehan lebih dari pemerintah (di 35 negara) daripada dari masyarakat (di 21 negara).
Amerika Serikat mengalami permusuhan sosial yang kecil namun di Meksiko tinggi dan di Kanada rendah.
Follow us Get CP eNewsletter ››
Pew mencatat dalam surveinya bahwa terdapat 99,5 persen dari populasi dunia dan 20 pertanyaan yang berkaitan dengan pembatasan pemerintah terhadap agama dan 13 pertanyaan tentang permusuhan sosial.
Dijelaskan bahwa satu negara penting yang hilang dari daftar adalah Korea Utara. Sumber menunjukkan bahwa negara Pasifik "adalah salah satu yang paling represif di dunia sehubungan dengan agama serta kebebasan sipil dan politik," tetapi karena betapa tertutupnya negara tersebut terhadap orang luar dan pengamat independen, sumber tidak dapat menyediakan informasi khusus yang dibutuhkan oleh Pew.
Penelitian melihat permusuhan agama berada dalam grafik yang berbeda, menganalisis tingkat penyalahgunaan minoritas kelompok agama, menghadapi kekerasan dan ancaman yang dikenakan untuk menegakkan norma-norma agama, pelecehan perempuan, dan kategori lainnya.
Sebelumnya pada bulan Januari, badan pengawas Open Doors merilis World Watch List tahunan yang memperlihatkan negara-negara dimana umat Kristiani menghadapi penganiayaan yang paling besar.
Negara-negara Timur Tengah menduduki daftar teratas dengan pengecualian dari Korea Utara yang tetap sebagai negara yang paling menindas umat Kristiani. Negara-negara lain yang berada dalam daftar penganiayaan yaitu: Somalia, Suriah, Irak, Afghanistan, Arab Saudi, Maladewa, Pakistan, Iran, dan Yaman.