-
((Photo: Merdeka.com))
Badan Pengawaas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengajak para tokoh agama untuk menggunakan hak pilihnya dan menolak politik uang, dalam Sarasehan Nasional Menyelamatkan Bangsa dari Politik Transaksional dalam Pemilu 2014, Rabu (22/1).
Ketua PGI Pdt. Dr. Andreas Anangguru Yewangoe mengatakan bahwa PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) menyerukan kepada umat Kristiani untuk anti golput dan tidak terjebak dalam politik uang dalam Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, menurut lansiran dari Kompas.com.
Pdt. Dr. A. A. Yewangoe juga menyadari bahwa tidak semua calon anggota legislatif dan partai politik baik, namun harus tetap memilih dengan harapan mereka akan menjadi baik.
Follow us Get CP eNewsletter ››
PGI menyampaikan dua fakta yang signifikan dalam situs resminya (PGI.or.id) akibat para pemilih yang golput sehingga lebih banyak merugikan.
Dalam berbagai studi atas pilkada yang telah berlangsung di Indonesia, ketika golput rendah maka calon yang diusung partai berbasis nasional akan menang dan sebaliknya dimana partai-partai berbasis agama dengan sektarianisme akan menang.
Hal yang sama juga terjadi pada pemilu Jerman pada tahun 1933, dimana sebagian besar masyarakat tidak peduli dan lebih memilih untuk golput sehingga Nazi berhasil memenangkan pemilu dan Hitler menjadi Kanselir Jerman.
Untuk itu, Sekjen PGI Pdt. Gomar Gultom, M. Th juga menghimbau agar umat Kristiani di Indonesia untuk ikut serta memilih dan takut akan Tuhan, baca Keluaran 18.