-
((Photo: Reuters/Afolabi Sotunde))
Sebuah pertempuran besar antara pasukan Nigeria dan militant Islam yang berlangsung lebih dari 5 jam di negara bagian Yobe telah menewaskan 128 orang, sumber media lokal melaporkan, memunculkan pertanyaan tentang seberapa besar pengawasan pemerintah telah menyusahkan wilayah tersebut.
Rincian masih langka tentang kekerasan yang terjadi pada akhir pekan lalu, tetapi angka dikutip oleh militer Nigeria dan rumah sakit mengatakan bahwa 95 militan tewas, 23 tentara, dan 8 lainnya polisi.
Laporan lainnya menyatakan bahwa terdapat 35 militer menderita, sebuah sumber rumah sakit berbagi kepada AFP pada hari Senin bahwa mayat-mayat tersebut dibawa ke kamar mayat lokal.
Teroris Islam, sebagian besar terhubung dengan kelompok militan Boko Haram, yang telah melancarkan perangnya terhadap Nigeria dan negara-negara beragama Kristen lebih dari empat tahun, menargetkan gereja-gereja, jemaat, sekolah dan gedung pemerintahan.
Boko Haram telah menyatakan secara terbuka bahwa misinya adalah untuk mengusir umat Kristiani dari negeri tersebut dan memfokuskan serangan terhadap para pengikut Kristus di bagian utara Nigeria, yang mayoritas penduduknya Muslim.
Pihak kepolisian dan penduduk setempat serangan Islamis di Yobe pada Kamis dan Jumat mencatat bahwa penyerbu Boko Haram menyerang pasukan keamanan Nigeria yang berjalan kaki dan berkendaraan, meluncurkan serangan setelah gelap. Mereka menargetkan empat bangunan kepolisian dengan senjata dan bahan peledak, memicu pertempuran senjata dengan militer. Para saksi mata mengatakan bahwa setidaknya dua warga sipil tewas dalam serangan.
Follow us Get CP eNewsletter ››
Angka kematian yang meningkat dalam insiden tersebut terjadi dalam enam bulan terakhir setelah pemerintah Nigeria memberlakukan keadaan darurat.
“Kami telah menerima banyak mayat dalam tiga hari terakhir dari serangan. Saya menghitung sekitar 35 mayat dalam seragam militer,” kata pejabat senior di Rumah Sakit Spesialis Damatury yang tidak menyebutkan namanya.
Petugas militer lainnya mengatakan bahwa 20 tentara lainnya telah dirawat di rumah sakit di Jos, menderita karena luka tembak dalam pertempuran Boko Haram di Damaturu.”
Konfirmasi jumlah korban yang tewas berasal dari laporan yang menyatakan bahwa gerilyawan Boko Haram telah menyamar dengan seragam militer selama serangan tersebut, sehingga jumlah total pasukan keamanan yang tewas masih belum dipastikan.
AFP mencatat bahwa meskipun pemerintah Nigeria mengklaim bahwa militant Islam telah melemah dan tidak mampu menyerang pusat populasi terbesar disana, sehingga keberhasilan serangan operasi militer terbaru ini masih dipertanyakan.
Organisasi Kristiani Nigeria telah berulang kali menyerukan kepada pemerintah AS untuk secara resmi melabelkan Boko Haram sebagai organisasi teroris. Kelompok-kelompok seperti Asosiasi Kristen Nigeria-Amerika dan Asosiasi Kristen Nigeria telah bertemu dengan Kongres AS dan mulai petisi dengan menanyakan perubahan ini, dan telah menjangkau kelompok yang beragama lain untuk bersatu melawan kekerasan dari tindakan Boko Haram.