-
((PHOTO: FLICKR/MAC MITCHELL))
Ariel Sharon, mantan perdana menteri Israel yang paling berpengaruh meninggal pada hari Sabtu pada usianya yang ke- 85 di sebuah rumah sakit di Tel Aviv. Ia meninggal setelah koma selama delapan tahun akibat stroke.
Karir politik dan militer Sharon yang panjang dalam beberapa peristiwa paling bersejarah di Israel dan berubahnya kebijakan luar negeri terhadap negara tetangganya Arab. Sharon yang mengabdi sebagai mayor jenderal diyakini bisa memenangkan Israel terhadap tentara Mesir, Yordania dan Suriah pada tahun 1967 dalam Perang Enam Hari yang mengakibatkan Israel menduduki sebagian besar wilayah Sinai. Sharon dianggap salah satu ahli strategi militer terbesar di negara itu dan sebagai komandan lapangan.
Dalam politik, Sharon bertanggung jawab untuk memerintahkan penarikan para pemukim Israel dari Gaza pada tahun 2005 yang mengejutkan banyak orang terutama Israel, karena ia adalah seorang Zionis yang percaya bahwa orang Yahudi harus mempertahankan tanah yang terhubung ke sejarah dan budaya mereka dan tidak terlalu bergantung pada kekuatan luar.
Tapi Sharon meninggalkan Partai Likud dan membentuk partai Kadima untuk mendukung posisinya dalam penarikan dan pembentukan negara Palestina. Ia telah mengatakan sebelumnya pada tahun 2001 bahwa, "Saya bisa berbicara dan melihat warga Israel dan meyakinkan mereka untuk melakukan kompromi yang menyakitkan."
Follow us Get CP eNewsletter ››
Dalam naungan Sharon, palang sepanjang 450 mil yang memisahkan Israel dari Tepi Barat telah selesai. Penghalang ini menjadi garis besar untuk negara Palestina.
Ariel Sharon yang memimpin Israel dengan keyakinan dan kekuatannya tiba-tiba terserang stroke pada Januari 2006, saat itu ia menjabat sebagai perdana menteri selama lima tahun. Meskipun kursinya kosong, partai Sharon masih memenangkan pemilu pada Maret 2006 dan Ehud Olmert, mantan wakilnya menjadi perdana menteri.
Pada tahun 2009, mantan Partai Likud Sharon kembali mengontrol dan lawan politiknya Benjamin Netanyahu mengambil alih. Netanyahu dengan partainya yang sangat menentang kebijakan Sharon untuk melepaskan diri dari Jalur Gaza, juga mengejutkan dengan mengumumkan bahwa dia mendukung pembentukan negara Palestina.
Ariel Sharon, dengan nama lahir Ariel Scheinerman, lahir pada 27 Februari 1928 di sebuah peternakan bernama Kfar Malal, sebelah utara dari Tel Aviv. Orang tuanya beremigrasi dari Rusia dan dari pihak ibunya yang kaya namun harus meninggalkan negaranya selama Revolusi Rusia. Ayahnya adalah seorang pemimpin pemuda Zionis dan pada usia 10 tahun Sharon juga bergabung dengan gerakan pemuda Zionis bernama Hassadeh, dan pada usia 14 tahun ia bergabung dengan Gadna batalyon pemuda paramiliter. Kemudian ia bergabung dengan Haganah, pasukan paramiliter Zionis bawah tanah dan pendahulu Angkatan Pertahanan Israel.
"Dia bukan seorang ideolog, ia adalah seorang arsitek politik," jelas Raanan Gissin, seorang ajudan Sharon, menurut The New York Times. "Sebagai seorang militer ia tahu satu hal dari medan perang - Anda harus bisa mengambil inisiatif, Anda harus menjadi orang yang bisa mengambil tindakan. Bahkan jika tidak terjadi perdamaian, ia ingin itu menjadi tujuan hidupnya. Dan saat ia berkuasa, hal itu dilakukannya. "