Agama seorang dokter dapat cukup berpengaruh terhadap perawatan pasien, terutama jika harus diambil keputusan saat pasien mengalami masa kritis yang dapat menyebabkan kematian, menurut sebuah studi terbaru.
Studi tersebut menemukan bahwa dokter yang tidak religius lebih mungkin untuk mengambil langkah-langkah yang berkaitan dengan keputusan mengakhiri hidup pasien yang sakit parah daripada dokter yang religius.
Penelitian yang diterbitkan Journal of Medical Ethics ini telah mensurvei lebih dari 8.500 dokter umum dan dokter dengan spesialisasi saraf di Inggris. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa iman pasien mempengaruhi jenis perawatan yang mereka minta.
Namun menurut Holly Prigerson dari Dana Farber Cancer Institute di Boston, hasil akhir tetap bergantung pada kolaborasi antara dokter dan pasien. Peneliti Clive Seale juga menemukan fakta bahwa dokter yang memiliki fokus untuk merawat orang tua kebanyakan berasal dari Asia atau yang beragama Hindu atau Islam.
Para peneliti juga merekomendasikan agar pasien mesti memahami nilai-nilai dokter yang merawatnya dan memastikan agar nilai-nilai dokter sejalan dengan nilai pasien.
Sumber: Tempo
Ratusan warga di Kelurahan/Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, menolak pembangunan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Pekiringan dan kegiatan kebaktian yang dilaksanakan jemaat di gereja tersebut, Minggu.