(Photo: Seorang paramedis rumah sakit membawa seorang korban terluka di rumah sakit setelah sebuah ledakan di depan sebuah gereja di Solo, Jawa Tengah, 25 September 2011. Reuters / Stringer Indonesia)
Korban yang terluka akibat bom bunuh diri yang meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Minggu lalu, yang merupakan jemaat gereja mengatakan telah mengampuni pelaku bom bunuh diri tersebut.
Salah satu korban yang luka, Hair Daniel Restono, mengatakan kepada Open Doors bahwa dia mengampuni pelaku bom bunuh diri itu karena dia tidak tahu apa yang dia perbuat.
Dia menambahkan, bahwa menyesal jika pelaku tersebut berpikir membunuh dirinya seperti itu adalah tindakan benar.
Adapun seorang pemimpin pujian GBIS Kepunton, Kristanto mengatakan kepada AFP, "Saya baru saja mau pulang ketika ledakan yang sangat keras mengejutkan saya. Sejumlah jemaat di dalam gereja bergegas ke jalan."
Dia juga menambahkan, "Mereka menjerit dan sangat histeris. Hari Minggu yang damai dengan sangat cepat menjadi situasi yang kacau."
Seperti yang telah diberitahukan dari media massa, pelaku bom bunuh diri telah diidentifikasi sebagai anggota jaringan Cirebon, yang menyerang Masjid Adz Zikro kompleks Malporesta Cirebon, Jawa Barat, pada awal Mei lalu.
Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir telah mengeluarkan keputusan akan memberikan denda kepada siapa saja yang melakukan praktek diskriminasi,